JATIMTIMES - Sekitar 600 massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pemilu Jurdil (AMP2J), Rabu (13/11/2024) melakukan aksi demo menuntut pemecatan komisioner Bawaslu dan KPU Jember di gedung DPRD Jember.
Aksi demo dan tuntutan peserta aksi ini menyusul banyaknya temuan penyelenggara pemilu yang mengampanyekan paslon nomor urut 01 Hendy Siswanto-Gus Firjaun, mulai dari tingkat PPS hingga KPU dan TPPS hingga Bawaslu.
Baca Juga : Didukung Penuh IKAMISA, Begini Sosok Dimyati di Mata Teman dan Guru Semasa SMA
Dari pantauan media ini, ratusan massa selain bergantian melakukan orasi, juga membentangkan ratusan poster yang berisi hujatan dan kecaman kepada komisioner KPU dan Bawaslu dengan tuntutan pemecatan.
Aksi demo ini juga dipicu adanya rekaman terbaru dari salah satu panwascam di Kecamatan Sumberbaru yang viral di media sosial. Isinya, oknum panwascam yang mengaku bernama Jovita mengajak penyelenggara di tingkat desa untuk melakukan kecurangan dengan memenangkan paslon nomor urut 01.
Bahkan dalam rekaman, oknum tersebut juga menyatakan kepada penyelenggara di bawahnya agar memberi minuman saksi dengan kopi yang dicampur CTM, agar saksi tertidur dan lengah.
Hal ini membuat peserta aksi mengecam dan menyebut rencana tersebut adalah pembunuhan berencana yang akan dilakukan penyelenggara pemilu.
"Sudah jelas oknum panwascam yang bernama Jovita mengkhianati demokrasi. Ide memberi saksi dengan kopi yang dicampur CTM adalah pembunuhan berencana. Polisi harus menangkap Jovita," ujar Rully, salah satu orator.
Hal yang sama disampaikan oleh Kustiono Musri. Aktivis antikorupsi ini menyebut, sejak pemilu secara langsung tahun 2004 hingga saat ini, Pemilu 2024 paling brutal dan amburadul.
Baca Juga : Beredar Video Polisi di Kota Malang Meminta Uang, Satlantas Polresta Malang Kota Klarifikasi
"Saya pegiat yang mengikuti proses pemilu sejak tahun 2004, dan sejauh ini, baru kali ini kami melihat Plpemilu tahun ini paling brutal. Pemilu belum dilaksanakan, tapi kecurangan secara TSM sudah dilakukan oleh penyelenggara pemilu. Ini sama saja pengkhianatan terhadap demokrasi. Komisioner KPU dan Bawaslu harus dipecat!!!," teriak Kustiono.
Aksi demo yang berisi kecaman dan hujatan terhadap komisioner KPU dan Bawaslu dimulai dengan orasi di pintu gerbang DPRD Jember. Kemudian dilanjutkan dengan aksi longmarch ke kantor KPU dan Bawaslu.
Dalam aksi ini, beberapa perwakilan massa ditemui oleh anggota Pansus Pilkada DPRD Jember.