JATIMTIMES - Sosok Wahyu Hidayat memang dicintai Warga Malang. Tidak hanya dicintai oleh warga Kota Malang asli, tetapi juga para pendatang. Misqlnya dukungan dari warga dan tokoh Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ada di Kota Malang digelar di Momoz Cafe, Selasa Malam (12/11).
Wahyu mendapat dukungan langsung dari parah tokoh NTT dan para pemuda. Dalam silaturahmi tersebut, Wahyu menerima beberapa pertanyaan yang penting untuk diselesaikan. Mulai dari masalah infrastruktur hingga jaminan pendidikan dan kesehatan bagi para perantau yang tinggal di Kota Malang.
Baca Juga : Survei Terbaru LSI Denny JA: Khofifah-Emil Unggul Telak di Pilgub Jatim 2024
Mantan Pj wali kota Malang itu mengaku punya kedekatan tersendiri dengan NTT. Selain sudah beberapa kali singgah ke sana, banyak mahasiswanya berasal dari Indonesia Timur, termasuk NTT.
"Sejujurnya kami yang sudah tinggal lama di Kota Malang, sudah mengikuti dan membaca profil Pak Wahyu sejak jadi Pj," kata tokoh NTT bernama Marlon.
Marlon, forum anak muda NTT dan para tokoh mengharapkan pasangan Wahyu dan Ali Muthohirin memimpin Kota Malang. Mereka menilai Wahyu adalah sosok yang cocok dan pas dengan pengalaman dan relasi pasangan WALI itu.
Dalam acara ini tokoh NTT menitipkan beberapa pesan dan harapan kepada Wahyu mengingat Kota Malang menjadi tujuan bagi mahasiswa dari Indonesia Timur. Beberapa di antaranya kemudahan mencari rumah kos, pembangunan asrama dan jaminan kematian.
"Karena kalau ada anak NTT yang meninggal dunia di perantauan, biaya untuk memgirim jenazah mencapai Rp 17 juta," tambah Marlon.
Angka tersebut terbilang mahal bagi keluarga dan belum ada tanggapan atau bantuan dari kampus yang bersangkutan. Jika nanti ada bantuan dari pemerintah Kota Malang, dirasa nanti hal itu bisa diringankan.
Baca Juga : Megawati Turun Gunung untuk Menangkan Risma di Pilgub Jatim
Wahyu Hidayat menanggapi hal tersebut dan akan melakukan berbagai cara agar keterjaminan para perantau di Kota Malang bisa lebih baik. "Ya, untuk itu kami ada dana santunan kematian di pemkot. Tapi intinya adalah kami akan cek kembali kerja sama dengan kampus yang ada," katanya.
Terkait asrama, Wahyu memang tidak bisa langsung memenuhi. Tetapi, ia bisa menjalin komunikasi dengan pemerintah provinsi atau pemerintah daerah terkait untuk prosesnya.
"Untuk masalah mencari rumah kos, nanti kalau saya diberi amanah itu akan kami bahas kembali bersama di tingkat terdekat, yaitu kelurahan," pungkasnya.