JATIMTIMES – Metode mengolah makanan dengan cara dikukus maupun direbus sudah sangat kental dalam kehidupan sehari-hari. Teknik mengolah makanan dengan cara dikukus dan direbus banyak digemari karena disebut tak terlalu merubah rasa dan nilai gizi dari makanan itu sendiri. Lantas, benarkah kedua metode ini merupakan metode terbaik dalam mempertahankan kandungan nutrisi yang ada dalam makanan itu sendiri?
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) pada situs pafikabkebumen.org menyebutkan, teknik kukus ataupun rebus memang baik untuk mengolah makanan. Tapi tidak semua jenis makanan yang dikukus atau direbus bisa mempertahankan nutrisi yang ada di dalamnya. Artinya, metode memasak yang berbeda akan memengaruhi kandungan nutrisi dengan cara yang variatif, dan hasilnya tergantung pada jenis makanan yang dimasak.
dr. Dion Haryadi, seorang dokter umum sekaligus Certified Nutrition & Health Coach, menyampaikan bahwa anggapan mengukus selalu lebih baik belum tentu berlaku untuk semua jenis makanan. Karena semua bergantung pada jenis makanan yang dimasak. Penelitian di Food Science Biotechnology menunjukkan bahwa brokoli mengalami penurunan kandungan vitamin C sebanyak 50% ketika direbus. Namun, ketika dikukus atau dimasak dalam microwave, vitamin C-nya lebih terjaga, bahkan bisa lebih aktif.
Hasil penelitian ini bisa berbeda pada jenis makanan lain. Contohnya pada ubi, mengukus justru mengurangi vitamin C lebih banyak dibandingkan dengan direbus. Sedangkan untuk bayam, baik direbus atau dikukus, vitamin C-nya tetap berkurang sekitar 60%. Namun vitamin E, yang merupakan vitamin larut lemak, justru cenderung meningkat jumlahnya terlepas dari metode memasak yang digunakan. Vitamin E tidak terlalu terpengaruh oleh air karena sifatnya yang larut lemak. Bahkan, panas bisa membantu melepaskan vitamin ini dari makanan.
Penelitian lain dari Journal of Agricultural and Food Chemistry (2008) mengungkap bahwa kandungan antioksidan dalam brokoli tetap terjaga, baik saat direbus atau dikukus. Yang membuat perbedaan besar justru ketika brokoli digoreng, karena antioksidannya berkurang drastis. Aspek lain yang penting adalah konsistensi dalam menjalani pola hidup sehat. Memilih metode memasak yang dapat diterapkan dalam jangka panjang jauh lebih penting daripada sekadar memilih yang ‘paling sehat’. Sehingga masyarakat tetap menikmati makanan secara bertanggung jawab dengan cara prioritaskan pola makan yang sehat, namun jangan lupa untuk menikmati hidup. Hal terpenting adalah konsistensi dalam menjalani gaya hidup sehat, bukan sekadar metode memasak.