JATIMTIMES - Hanya dalam hitungan menit, Bazar Murah yang dibuat pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu Nurochman-Heli Suyanto ludes diserbu ratusan warga Dusun Klerek, Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Kamis (31/10/2024). Bazar Murah ini dihadirkan untuk membantu masyarakat di Kota Batu.
Barusan emak-emak tak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Apalagi harga untuk satu paket sembako ini seharga Rp11 ribu. Disamakan dengan nomor urut paslon ini yakni 1.
Baca Juga : Paslon Salaf Anggarkan Rp 600 Miliar untuk Pembangunan Infrastruktur
Dengan harga tersebut, emak-emak ini bisa membawa pulang satu paket sembako berisi, beras 2,5 kilogram, minyak goreng 1 liter, kopi dan mie instan. Untuk bisa mendapatkan paket sembako ini, warga harus mengantre dan bersabar.
Dalam hitungan menit saja, paket sembako ludes terjual. Antusiasme tinggi dirasakan Suntik, warga setempat mengaku terbantu dengan hadirnya Bazar Murah tersebut.
“Harganya sangat membantu saya khususnya, karena dengan harga Rp11 ribu bisa dapat beras, minyak,” ucap Suntik dengan wajah bahagia.
Karena itu Suntik berharap jika paslon putra daerah ini terpilih bisa mewujudkan Bazar Murah tanpa menunggu momentum harga sembako tinggi. “Ya semoga kalau terpilih Bazar Murah rutin digelar,” imbuh Suntik.
Sementara itu, Calon Wali Kota Batu Nurochman berkomitmen jika nantinya terpilih bersama pasangannya Heli Suyanto bakal menggelar Bazar Murah rutin. Gebrakkan ini demi menjangkau kebutuhan masyarakat di Kota Batu.
Baca Juga : Pelajar Terduga Perusak APK Mak Rini-Mas Ghoni Diamankan Warga di Blitar
“Pasar murah pemkot itu biasanya kalau pas ada harga bahan pokok naik saja ya baru ada operasi pasar. Kita konsepnya bukan operasi pasar tapi mungkin kegiatan rutin,” terang Nurochman.
Bahkan, rencananya Bazar Murah bakal dikonsep diselenggarakan oleh siapapun, bisa sinergi dengan swasta. Nurochman mencontohkan, kerjasama bisa dilakukan dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), perusahaan di Kota Batu, maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). “Terlebih Kan mereka punya kewajiban ya, mungkin CSR-nya,” tutup Nurochman.
