JATIMTIMES - Kolaborasi antara USAID dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) melalui acara Y-Harmony kembali mempertegas pentingnya peran pemuda dalam mengatasi tantangan sanitasi di Indonesia. Acara yang berlangsung pada 9-13 Oktober di Yogyakarta ini tak hanya memperingati Hari Habitat Dunia, tetapi juga menjadi ajang pemberdayaan pemuda untuk berkontribusi dalam sektor Water, Sanitation, and Hygiene (WASH). Melalui proyek USAID IUWASH Tangguh, Pasar, dan Selaras, para peserta diajak untuk menjadi agen perubahan, yang diharapkan mampu mendorong transformasi dalam perilaku masyarakat terkait sanitasi.
Acara Y-Harmony menghadirkan berbagai kegiatan interaktif yang dirancang untuk menginspirasi pemuda dari berbagai daerah. Dari Kabupaten Blitar, salah satu peserta, Nanik Fitriana, yang merupakan Demand Activator (DA) di program USAID IUWASH Pasar, membagikan pengalamannya dalam mempromosikan produk dan layanan sanitasi. Nanik mengungkapkan, pengalaman tersebut menantang, tetapi sangat membanggakan karena memberikan dampak langsung di lapangan. “Pemuda memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perilaku dan pemikiran masyarakat,” ujar Nanik.
KemenPUPR dalam keterangannya menyebut bahwa acara Y-Harmony merupakan kesempatan strategis untuk meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya sanitasi. Dalam rangkaian acara ini, peserta mengikuti lokakarya pembuatan konten kampanye sanitasi, yang memberikan keterampilan praktis dalam menyampaikan pesan sanitasi melalui media sosial.
Selain lokakarya, acara ini juga menyajikan kunjungan lapangan ke fasilitas sanitasi di Yogyakarta, yang memberikan pemahaman langsung kepada para peserta tentang pentingnya sistem sanitasi yang aman dan berkelanjutan. Sesi diskusi inspiratif dengan pembicara yang berpengalaman di bidang WASH turut memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai tantangan dan peluang di sektor ini.
Pada 9 Oktober, dalam rangkaian Y-Harmony, diadakan webinar bertajuk "Anak Muda Zaman Now dan Memilih Bekerja untuk Sanitasi." Dalam webinar tersebut, Dwi Hidayatul Chusna, seorang wirausahawan muda berusia 19 tahun asal Kabupaten Blitar, membagikan kisah inspiratifnya. Dwi, yang turut membantu ayahnya dalam bisnis tangki septik aman, menjelaskan bahwa media sosial dan WhatsApp menjadi alat utamanya dalam menjangkau dan berinteraksi dengan pelanggan. “Pemanfaatan teknologi membuat kami lebih mudah terhubung dengan masyarakat dan mengedukasi mereka tentang pentingnya sanitasi,” ungkap Dwi.
Acara Y-Harmony tidak hanya menjadi ajang untuk meningkatkan pengetahuan peserta, tetapi juga sarana apresiasi. Sebagai bentuk penghargaan, sejumlah pemuda yang telah berkontribusi besar di bidang sanitasi mendapat pengakuan dari pihak penyelenggara. Momentum ini berakhir dengan penandatanganan Deklarasi Pemuda yang dipimpin oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. Dalam deklarasi tersebut, peserta berkomitmen untuk terus memperjuangkan kualitas sanitasi yang lebih baik di daerah masing-masing. Komitmen ini bukan sekadar tanda tangan di atas kertas, tetapi sebuah tekad bersama yang diharapkan dapat menjadi titik awal perubahan.
USAID menyatakan bahwa kerja sama dengan KemenPUPR melalui acara Y-Harmony merupakan langkah krusial dalam meningkatkan kesadaran serta partisipasi pemuda di sektor WASH. Diharapkan, acara ini mampu menginspirasi lebih banyak pemuda untuk berkarier atau berwirausaha di bidang sanitasi, sehingga kebutuhan masyarakat akan layanan sanitasi yang aman dan berkelanjutan dapat tercapai.
Baca Juga : Jokowi Titip Kabupaten Blitar kepada Mak Rini dan Mas Ghoni, Fokus pada Infrastruktur dan Peternakan
Kolaborasi strategis ini menjadi bukti nyata bahwa pemuda bisa menjadi garda terdepan dalam memecahkan tantangan sanitasi di Indonesia. Keberhasilan Y-Harmony dalam menggugah kesadaran kaum muda menunjukkan potensi besar dalam sektor ini, yang diharapkan akan terus berkembang di masa mendatang.
