JATIMTIMES - Korban tewas akibat gempuran Israel terus bertambah setiap harinya. Terkini, korban tewas mencapai 42.175 orang.
Dilansir AFP, Sabtu (12/10/2024), Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan total korban tewas itu termasuk 49 kematian dalam 24 jam.
Baca Juga : Nobar Wayang Kulit, Cabup Blitar Rijanto Tegaskan Komitmen Lestarikan Warisan Budaya
Sementara itu, 98.336 orang terluka di jalur Gaza sejak perang antara Israel melawan militan Palestina, Hamas pecah pada 7 Oktober 2023 lalu.
Pasukan Israel masih menggempur wilayah Gaza setelah setahun agresi militer Zionis tersebut.
Baru-baru ini Israel mengancam akan membunuh tenaga kesehatan (nakes) dan pasien di rumah sakit di Gaza jika mereka tidak segera meninggalkan wilayah Gaza utara.
Salah satu relawan MER-C Indonesia yang saat ini masih berada di Gaza, Fikri Rofiul Haq melaporkan bahwa Israel hanya memberikan waktu 24 jam kepada seluruh nakes dan pasien yang ada di rumah sakit di Gaza utara, termasuk Rumah Sakit Indonesia (RSI) di sana untuk segera mengevakuasi diri.
Sementara di sisi yang lain, sekitar 130 tentara Israel menuntut pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyepakati gencatan senjata di Jalur Gaza Palestina melalui sebuah petisi surat.
Dalam petisi itu, 130 tentara termasuk dari pasukan cadangan dan wajib militer Israel dari berbagai unit menyatakan penolakan bertugas di militer kecuali pemerintah berkomitmen untuk gencatan senjata di Jalur Gaza dan memastikan pembebasan para sandera yang ditahan Hamas.
Baca Juga : Beraksi Berulang Kali, Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku Penembakan Warga di Kota Batu
Namun Netanyahu tidak mendengarkan petisi tersebut dan bahkan ia bersumpah bakal terus berperang di Jalur Gaza sampai seluruh tujuan tercapai dan "ancaman keamanan" bagi Israel hilang.
Hal itu diutarakan Netanyahu saat memperingati setahun agresi brutal Israel ke Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu.
Saat ini, Israel menghadapi tudingan genosida di Mahkamah Internasional atas aksinya di Gaza.