JATIMTIMES - Ratusan massa dari berbagai elemen, mulai dari keluarga serta para korban, mahasiswa se-Malang Raya, hingga sejumlah lapisan masyarakat, menggelar aksi damai di halaman Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang, Selasa (1/10/2024). Aksi damai tersebut bertepatan dengan peringatan dua tahun tragedi Kanjuruhan yang merenggut 135 korban jiwa pada 1 Oktober 2022 silam.
Ratusan massa berkumpul di kawasan Stadion Kanjuruhan pada Selasa (1/10/2024) sore. Mereka kemudian melakukan long march menuju DPRD Kabupaten Malang.
Baca Juga : DPUPRPKP Kota Malang Sosialisasi RDTR, Undang Masyarakat di Lima Kecamatan
Setibanya di kantor dewan, ratusan massa yang mengenakan pakaian serba hitam kemudian menyampaikan orasinya. Sejumlah massa juga membawa berbagai atribut bertuliskan beragam tuntutan aksi damai.
Intinya, massa mengecam penembakan gas air mata sebagai pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat. Mereka juga menyayangkan belum adanya keadilan atas tewasnya 135 korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan tersebut.
Aksi damai juga turut diikuti oleh pengurus dan anggota Yasayan Keadilan Tragedi Kanjuruhan (YKTK).
Ketua Sementara DPRD Kabupaten Malang Darmadi beserta sejumlah anggota DPRD Kabupaten Malang terlihat menemui ratusan massa. Hal itu membuat massa sontak meneriakkan tuntutan mereka. Yakni usut tuntas tragedi Kanjuruhan dan berharap adanya keadilan.
"Para keluarga korban sempat menemui para anggota DPRD (Kabupaten Malang) dan pada saat itu dijanjikan untuk difasilitasi soal tuntutan keadilan ke Komisi III DPR RI. Tapi mana, omong kosong, sampai sekarang tidak ada," teriak Ketua YKTK Devi Athok Yulfitri sekaligus keluarga korban yang telah kehilangan dua putrinya lantaran meninggal saat tragedi Kanjuruhan, ketika menyampaikan orasinya dalam serangkaian aksi damai.
Orasi yang disampaikan Devi tersebut menyulut semangat massa lainnya. Di tengah orasi, sejumlah massa sempat ditenangkan oleh anggota dewan. Hal itu menyulut kekecewaan massa yang merasa kebebasannya dibatasi. Alhasil sempat terjadi kesalahpahaman sebelum akhirnya situasi kembali kondusif usai diredam pihak kepolisian dan anggota dewan lainnya.
Setelahnya, massa menuntut tanggapan dari anggota DPRD Kabupaten Malang. Saat itu, Darmadi diminta untuk menghadirkan para anggota dewan. Namun, enam fraksi DPRD Kabupaten Malang tak lengkap. Hal itu menuai protes lantaran aksi damai berjalan saat hari efektif.
Alhasil, Darmadi diminta untuk menghadirkan setidaknya perwakilan dari enam fraksi di DPRD Kabupaten Malang. Yakni Fraksi PDI Perjuangan, PKB, Gerindra, NasDem, Golkar, dan fraksi gabungan tiga partai: PKS, Hanura, dan Demokrat.
Baca Juga : Terungkap Identitas Mahasiswa Universitas Kristen Petra yang Bunuh Diri Lompat dari Gedung Kampus
Namun, sempat hanya ada lima fraksi yang hadir. Massa kembali protes dan meminta agar Darmadi menghubungi fraksi yang sempat belum hadir. Proses tersebut sempat berjalan selama beberapa saat. Bahkan sempat diwarnai pembakaran ban sebagai wujud protes.
Langkah tersebut diambil massa sebagai wujud konsistensi DPRD Kabupaten Malang agar mendukung tuntutan keadilan yang didambakan para keluarga korban. Hingga akhirnya, setelah Darmadi sempat menghubungi melalui telepon dan video call, tuntutan untuk menghadirkan fraksi di DPRD Kabupaten Malang tersebut dianggap telah terwakili. Massa kemudian menyampaikan tuntutannya.
Tercatat ada 10 tuntutan. Secara garis besar, massa menuntut agar kasus tragedi Kanjuruhan diusut secara adil dan transparan serta menuntut Komnas HAM untuk menetapkan tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 sebagai peristiwa pelanggaran HAM berat. Sejumlah tuntutan itulah yang juga dibaca oleh Darmadi yang kemudian diikuti oleh seluruh anggota dewan lainnya.
Tuntutan massa tersebut kemudian ditandatangani oleh para anggota DPRD Kabupaten Malang yang menemui massa. Tanda tangan tersebut juga dibubuhi dengan stempel DPRD Kabupaten Malang.
Usai menggelar aksi damai, ratusan massa kembali ke gate 13 Stadion Kanjuruhan untuk menggelar doa bersama. Hingga berita ini disusun, serangkaian agenda doa bersama masih berlangsung.
Sementara Darmadi mengaku akan mendukung seluruh tuntutan yang telah disampaikan oleh ratusan aksi damai tersebut. "Tentunya itu adalah aspirasi dari seluruh masyarakat, termasuk korban tragedi Kanjuruhan. Jadi, ini akan kami dukung bersama-sama dengan seluruh anggota DPRD Kabupaten Malang. Bahkan saya yakin, Pemerintah Kabupaten (Malang) juga akan mendukung hal tersebut," pungkas Darmadi.