free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Lingkungan

13 Tumbuhan Endemik Terancam Punah di Jatim

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

22 - Sep - 2024, 18:52

Placeholder
Jambu Lir, adalah salah satu tumbuhan endemik di Jatim yang rawan punah. (Foto: TikTok @herisants)

JATIMTIMES - Keanekaragaman hayati di Indonesia dikenal sangat kaya, termasuk tumbuhan endemik yang hanya ditemukan di wilayah-wilayah tertentu. Salah satunya adalah Jawa Timur, yang menjadi rumah bagi beberapa tumbuhan endemik yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia. 

Namun, sayangnya, banyak dari tumbuhan ini kini berada di ambang kepunahan. Hal ini diungkapkan oleh Heri Santoso, seorang botanist, melalui akun TikToknya @herisants.

Baca Juga : Presiden NGG Puguh Pamungkas Gagas Bentuk Kepengurusan se-Jatim, Sarana Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Berikut adalah 13 tumbuhan endemik Jawa Timur yang sangat rawan punah, lengkap dengan penjelasan singkat mengenai sebaran alami dan status keberadaannya saat ini, dilansir akun TikTok @herisants, Minggu (22/9). 

1. Jambu Lir (Syzygium discophorum)

Jambu Lir, yang merupakan kerabat dari jambu air, pertama kali ditemukan di Gunung Wilis. Kini, sebaran alaminya hanya tercatat di beberapa lokasi, seperti Gunung Sigogor, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), dan Gunung Anjasmoro. Jambu Lir adalah salah satu tumbuhan endemik yang semakin sulit ditemukan di alam liar.

2. Coleus steenisii

2

Coleus steenisii pertama kali dicatat keberadaannya di Gunung Arjuno, khususnya pada jalur pendakian Tretes. Namun, hingga kini, keberadaannya belum berhasil ditemukan kembali, membuat tumbuhan ini semakin langka dan kemungkinan berada di ambang kepunahan.

3. Anggrek Geni (Dendrobium jacobsonii)

3

Anggrek yang memiliki bunga berwarna merah menyala ini hanya tumbuh di ketinggian pegunungan, menempel pada batang dan cabang pohon cemara gunung. Anggrek Geni menjadi salah satu tumbuhan yang sangat spesifik habitatnya, membuatnya rentan terhadap perubahan lingkungan.

4. Sweertia coerulescens

4

Tumbuhan ini dikenal memiliki sebaran alami di puncak Gunung Welirang. Namun, sayangnya, hingga kini, keberadaannya di alam tidak diketahui pasti dan dianggap hilang.

5. Uwi Madiun (Dioscorea madiunensis)

5

Tumbuhan endemik ini berasal dari wilayah Ponorogo. Uwi Madiun sekarang menjadi sangat langka, dengan populasinya yang dapat dihitung dengan jari. Kelangkaan ini memicu kekhawatiran akan nasib tumbuhan yang dulunya lebih umum dijumpai di Jawa Timur.

6. Aralia indonesica

6

Kerabat tumbuhan Walisongo ini diketahui hanya tumbuh di Gunung Arjuno dan Gunung Tengger. Aralia indonesica merupakan tumbuhan epifit yang hidup dengan menempel pada pohon cemara gunung, memperlihatkan interaksi uniknya dengan ekosistem hutan pegunungan.

7. Pala Jawa/Durenan (Myristica teysmanii)

7

Sebaran alami Pala Jawa atau dikenal juga dengan nama Durenan ditemukan mulai dari Pacitan hingga ke wilayah Malang Selatan. Tumbuhan ini semakin jarang ditemukan, meskipun keberadaannya pernah lebih melimpah di masa lalu.

8. Plectranthus petraeus

8

Kerabat kemangi ini tercatat hanya ditemukan di sekitar Kawah Ijen, Bondowoso. Namun, dalam tiga kali survei yang dilakukan, tumbuhan ini belum pernah ditemukan kembali, mengindikasikan potensi kepunahan.

9. Dischidia angustifolia

9

Tumbuhan ini dikenal hanya tumbuh di hutan hujan pegunungan di beberapa gunung besar di Jawa Timur, seperti Gunung Baluran, Gunung Raung, dan Gunung Semeru. Dischidia angustifolia juga menghadapi ancaman serius karena habitatnya yang semakin terbatas.

10. Dioscorea platycarpa

10

Sebagai bagian dari kelompok uwi-uwian, Dioscorea platycarpa dulunya ditemukan di Situbondo. Kini, sebaran alaminya sangat terbatas dan hanya tercatat di Gunung Baluran, membuatnya menjadi salah satu tumbuhan yang sangat langka.

11. Gadung Alas (Dioscorea vilis)

11

Pertama kali ditemukan di wilayah Malang, Gadung Alas memiliki sebaran alami dari Gunung Semeru hingga ke Trenggalek. Meskipun dulunya lebih sering terlihat, populasinya kini semakin menyusut.

12. Temu Kebo (Curcuma euchroma)

12

Dalam catatan perdagangan masa lalu, Temu Kebo dilaporkan dipasok dari daerah Situbondo. Namun, seperti banyak tumbuhan endemik lainnya, keberadaannya kini semakin sulit ditemukan dan terancam punah.

13. Amorphophallus discophorus Backer & Alderw

13

Tumbuhan endemik ini hanya ditemukan di Gunung Wilis dan diduga telah punah di alam. Amorphophallus discophorus menjadi salah satu contoh tumbuhan yang sangat terancam akibat hilangnya habitat alami.

Demikian beberapa jenis tumbuhan endemik di Jawa Timur yang terancam punah menurut Heri Santoso. Keberadaan tumbuhan endemik di Jawa Timur menghadapi ancaman serius dari aktivitas manusia, seperti deforestasi, perambahan hutan, dan perubahan iklim. 

Kehilangan tumbuhan endemik ini tidak hanya berarti hilangnya kekayaan hayati, tetapi juga berdampak pada keseimbangan ekosistem secara keseluruhan. "Belum siap jikalau tumbuhan endemik Jawa Timur ini pada akhirnya punah," serunya.

Baca Juga : Kombes Pol Budi Hermanto Dimutasi ke Polda Jatim, Berikut Segudang Prestasi dan Karirnya

Langkah-langkah pelestarian sangat diperlukan untuk melindungi tumbuhan-tumbuhan ini dari kepunahan. Masyarakat, peneliti, dan pemerintah harus bekerja sama dalam melakukan survei, penelitian, serta upaya konservasi. Selain itu, meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati juga menjadi kunci utama dalam upaya pelestarian.

"Melalui kerja sama yang solid, diharapkan jenis-jenis tumbuhan endemik Jawa Timur di atas dapat diselamatkan dari ancaman kepunahan dan tetap menjadi bagian dari kekayaan alam Indonesia yang tak ternilai," pungkas Heri. 


Topik

Lingkungan tumbuhan endemik jawa timur tumbuhan endemik rawan punah



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Dede Nana