free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Sosok Gus Lik, Ulama Kharismatik Kediri yang Berpulang ke Rahmatullah

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : A Yahya

22 - Sep - 2024, 17:13

Placeholder
KH Dauglas Toha Yahya, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Lik. (Foto: laman Kediri Tangguh)

JATIMTIMES - Berita duka menyelimuti Kediri dan sekitarnya setelah wafatnya KH Douglas Toha Yahya, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Lik. Ulama kharismatik ini meninggal dunia di RS Bhayangkara Kediri pada Sabtu, 21 September 2024, sekitar pukul 22.30 WIB.

Hingga Minggu (22/9) sore, nama Gus Lik masih menjadi trending dalam penelusuran Google. Banyak warganet yang mencaritahu sosok ulama kharismatik asal Kediri tersebut. 

Baca Juga : Relawan Gerakan Bumbung Kosong di Gresik Dirikan Posko Kemenangan

Kabar meninggalnya pengasuh Pondok Pesantren Assa'idiyyah, Jamsaren, Kota Kediri, pertama kali disampaikan oleh keluarga melalui media sosial. 

Sebelum berpulang, Gus Lik sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit selama beberapa hari. Jenazahnya dijadwalkan untuk dimakamkan pada hari ini, Minggu, 22 September 2024. Setelah tiba dari rumah sakit, jenazah Gus Lik disemayamkan di salah satu ruangan di dalam pondok pesantren.

Kabar kepergian Gus Lik membuat banyak jemaah dari berbagai daerah berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir. Jemaah yang dikenal sebagai bagian dari Jamaah Langgar Kulon tersebut berdatangan sejak malam hari, memadati area sekitar Pondok Pesantren Assa'idiyyah.

Gus Lik, Sosok Kharismatik yang Dicintai Umat

Kepergian Gus Lik meninggalkan duka mendalam, terutama bagi dunia pesantren dan umat Islam di Kediri. Dikenal sebagai ulama kharismatik dengan gaya yang nyentrik, Gus Lik adalah sosok yang selalu dielu-elukan jemaahnya karena kepribadian dan dakwahnya yang menyejukkan.

Mengutip unggahan dari Pesantren Pojok Salaf melalui Facebook, Gus Lik dikenal dengan dua pengajian rutinnya yang selalu dihadiri ribuan orang, yakni Pengajian Malam Rabu (PMR) dan Pengajian Malam Jumat (PMJ). Setiap kali pengajian tersebut diadakan, majelisnya tak pernah sepi dari jamaah yang datang dari berbagai penjuru.

Dalam setiap ceramahnya, Gus Lik selalu menyampaikan pesan-pesan agama dengan gaya yang sederhana namun mengena di hati pendengarnya. Kesederhanaan inilah yang membuatnya dekat dengan banyak kalangan, dari orang biasa hingga ulama lainnya. "Gus Lik adalah sosok yang penuh kontras. Penampilannya sederhana, namun ilmunya begitu luas dan karismanya begitu kuat," tulis akun tersebut.

Wajahnya yang berkeriput dan rambut hitam legamnya menggambarkan pengalaman spiritual yang mendalam. Meskipun sederhana dalam berpakaian, Gus Lik dikenal sebagai sosok ulama yang disegani karena wibawa dan keikhlasannya dalam berdakwah.

Tidak hanya dikenal karena dakwahnya, Gus Lik juga aktif dalam kegiatan sosial dan selalu siap membantu mereka yang membutuhkan. Sikap kedermawanan inilah yang membuatnya dicintai masyarakat. Gus Lik tak pernah membeda-bedakan latar belakang orang yang ia bantu, baik dari segi ekonomi maupun sosial.

Baca Juga : Barikan, Tradisi Masyarakat Semeru Berdamai dengan Alam dan Juru Kunci yang Diyakini Ada

Ajaran Gus Lik yang moderat dan menyejukkan berhasil menjembatani berbagai perbedaan di tengah masyarakat. Ia dikenal karena mampu merangkul semua lapisan, sehingga dakwahnya diterima dengan baik di berbagai kalangan.

Sementara itu, sebagai pengasuh Pondok Pesantren Assa'idiyyah, Gus Lik berhasil membangun lembaga pendidikan Islam yang progresif dengan memadukan metode tradisional dan modern. Pesantren tersebut dikenal sebagai salah satu lembaga yang berwawasan luas dan mencetak banyak santri berprestasi yang kini berperan aktif di masyarakat.

Kehilangan sosok Gus Lik tentu menjadi duka mendalam bagi dunia pendidikan Islam di Kediri. Di bawah kepemimpinannya, Pondok Pesantren Assa'idiyyah berkembang pesat dan menjadi salah satu pesantren yang disegani. 

Di tengah kesibukannya sebagai pemimpin pesantren, Gus Lik juga tetap aktif memberikan ceramah di berbagai tempat. Ia juga sering diundang untuk menyampaikan dakwah di stasiun televisi nasional, di mana ia selalu mengajarkan pentingnya toleransi, cinta kasih, dan persatuan di tengah perbedaan. 

Putra dari KH Said dan Nyai Maemunah dari Banjar Mlati, dikenal sebagai sosok yang rendah hati namun memiliki pengaruh besar. Air mata kerap mengalir di wajah para jamaahnya ketika mendengar nasihat-nasihat Gus Lik. Meskipun beliau telah tiada, pengaruhnya akan terus hidup di hati mereka yang pernah merasakan kebaikannya.

Gus Lik meninggalkan warisan besar, bukan hanya dalam bentuk ilmu, tetapi juga melalui keteladanan hidupnya. Sosok ulama yang sederhana, namun penuh makna. Kini, setelah berpulang ke hadirat Allah, Gus Lik akan terus dikenang sebagai ulama yang membimbing dengan hati dan memberi inspirasi bagi banyak generasi.


Topik

Peristiwa Kediri douglas Toha Yahya Gus lik



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

A Yahya