JATIMTIMES - Kepala Desa Rejosari, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung turun langsung dalam pencarian wisatawan hilang tergulung ombak di Pantai Dlodo. Dalam keterangannya, Sudikan Kades Rejosari mengatakan bahwa pencarian masih terus dilakukan di hari ke-5 korban hilang di wilayahnya ini.
"Turut membantu tim SAR untuk melakukan penyisiran dalam rangka pencarian korban tergulung ombak," kata Sudikan, Sabtu (21/9/2024).
Baca Juga : Viral Aksi Seorang Emak Curi Elpiji 3 Kg, Sehari Beraksi di 3 Lokasi
Meski hingga hari kelima pencarian korban belum ditemukan, tim gabungan masih terus bersemangat untuk melakukan penyisiran ke lokasi yang diperkirakan. "Belum ditemukan, namun pencarian dengan cara penyisiran terus dilakukan," ujarnya.
Terpisah, Kasihumas Polres Tulungagung Ipda Nanang Murdianto membenarkan bahwa penyisiran yang terus dilakukan tim gabungan belum membuahkan hasil. Pencarian kali ini dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB yang dilakukan oleh Tim Basarnas beserta tim Gabungan Pol Air, TNI AL dan Tim Relawan.
"Tim ini melaksanakan penyisiran ke arah timur sampai Pantai Tambak Blitar dengan menggunakan 2 perahu karet dari Basarnas dan 2 perahu nelayan Sine dengan hasil masih nihil," ungkapnya.
Selanjutnya tim gabungan SAR melaksanakan evaluasi dan kordinasi untuk pencarian guna memetakan situasi dan rencana pencarian selanjutnya. "Pencarian dilanjut besok pagi Pukul 08.00 WIB," terangnya.
Seperti diketahui, kejadian remaja tergulung ombak ini terjadi pada Selasa (17/9/2024) sekitar pukul 14.00 WIB. Korban diketahui berinisial AF (16) warga Kelurahan Betet, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Saat itu, korban bersama keluarga sedang rekreasi di pantai Dlodo. Mereka datang berlima dari Kota Kediri.
Baca Juga : Diikuti Ratusan Offroader, Pemkab Jember Kenalkan Wisata Alam Lewat Event JAWER
Sebelum kejadian, AF bersama keluarga masih makan pagi, kemudian bersama kakaknya mengajak bermain berenang di sungai yang kecil. Usai berenang di aliran sungai kecil, korban berpindah tempat kepinggir pantai. Namun, pada saat berenang di pinggir pantai, AF sama petugas satgas pantai Dlodo sudah diperingatkan agar tidak bermain terlalu menengah. Rupanya, peringatan itu tidak dihiraukan oleh AF.
Saat AF dan kakaknya bermain air, karena asyiknya, mereka tidak sadar agak sedikit ketengah. Kebetulan pada saat itu ada ombak besar lalu keduanya terseret. Kakak AF, berusaha menolong si adik namun tidak berhasil. AF terdengar teriak minta tolong, namun tidak terjangkau, sehingga terbawa arus laut.