JATIMTIMES - Beredar video amatir di sejumlah akun media sosial (medsos) Instagram yang menunjukkan plafon rumah warga di Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang ambrol diduga karena getaran saat agenda cek sound horeg. Terkait video viral tersebut, sang pemilik rumah memberikan klarifikasi yang pada intinya mengaku legowo dan tidak mempermasalahkan meskipun plafon rumahnya ambrol, Senin (16/9/2024).
Pada awal rekaman video amatir yang kini viral tersebut, semula terlihat salah seorang warga yang menaiki kursi di teras rumah. Di sisi lain, juga ada warga yang memegang kayu untuk menyangga plafon yang telah ambrol tersebut.
Baca Juga : Kabar Duka, Pembalap Luca Salvadori Meninggal Dunia usai Alami Kecelakaan Horor di Jerman
Warga juga ada yang berteriak menggunakan Bahasa Jawa. Yakni berteriak agar musik yang dibunyikan menggunakan sound horeg tersebut untuk dihentikan. Namun upaya warga sia-sia. Plafon teras rumah tersebut pada akhirnya ambruk. Seketika itu juga, sekitar dua lampu yang semula nempel pada plafon padam.
Plafon teras rumah yang ambruk tersebut disambut sorakan para warga. Sebagian dari warga juga ada yang mengucapkan menggunakan Bahasa Jawa bahwa pemilik rumah bakal mengalami kerugian akibat peristiwa tersebut. Kejadian viral itupun kemudian menuai beragam komentar dari warganet. Menanggapi kejadian itu, pihak kepolisian kemudian melakukan kroscek.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Jabung AKP Sumarsono membenarkan peristiwa plafon rumah warga yang ambruk diduga karena getaran sound horeg tersebut. Kepada JatimTIMES, Perwira Polri dengan pangkat tiga balok ini menuturkan, identitas korban atau pemilik rumah tersebut bernama Abuamin warga Desa Sukopuro, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
"Kejadiannya saat menjelang dilaksanakannya karnaval yang terjadi pada Jumat (13/9/2024) sekitar pukul 21.30 WIB," ujar Sumarsono saat dikonfirmasi, Senin (16/9/2024).
Kepada pihak kepolisian, lanjut Sumarsono, sang pemilik rumah juga menyampaikan klarifikasi atas kejadian plafon rumahnya yang ambruk dan kini viral tersebut. "Pemilik rumah tidak mempermasalahkan atas plafon yang ambruk, karena yang bersangkutan memang yang menyewa sound sistem untuk kegiatan karnaval di lingkungan desa tempat tinggalnya," ujar Sumarsono saat menyampaikan hasil klarifikasi dari pemilik rumah.
Baca Juga : Pejabat BLK Enggan Disebut Petinggi, Ngaku Juga Jadi Korban Rugi Rp 300 Juta
Abuamin selaku pemilik rumah juga menyebut jika yang meminta untuk membunyikan sound tersebut merupakan kehendaknya bersama keluarganya. "Tujuannya untuk latihan gladi bersih para peserta yang hendak mengikuti karnaval pada keesokan harinya," imbuhnya.
Terkait kejadian tersebut, disampaikan Sumarsono, pemilik rumah mengaku tidak akan menuntut pihak manapun. "Dari pengakuan pemilik rumah, plafon yang ambruk tersebut memang masih dalam tahap pembenahan dan perbaikan. Pemilik rumah juga telah membuat surat pernyataan terkait kejadian tersebut," pungkas Sumarsono.