JATIMTIMES - Bilboard dan videotron yang memuat gambar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak bersanding dengan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya Eri Cahyadi-Armuji (Erji) menjamur di sejumlah jalanan protokol Surabaya.
Gambar memiliki latar belakang kuning dan logo Partai Golkar cukup menarik perhatian lantaran Eri Cahyadi dan Armudji merupakan kader PDIP yang memiliki jagoan lain dalam pemilihan gubernur.
Baca Juga : Silaturahmi ke Partai Ulama, Pasangan Vinanda-Gus Qowim Dapat Doa Restu dan Nasihat Baik
Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya Arif Fathoni ketika dikonfirmasi menyatakan bahwa pihaknya memang yang memasang gambar tersebut. Tidak hanya di bilboard, Golkar juga memasang alat peraga lain untuk mengosialisasikan pasangan calon tersebut secara bersamaan.
“Kami berkomitmen, kita ingin menjadi kontributor aktif dalam memenangkan hati masyarakat untuk calon kepala daerah yang telah diberikan rekomendasi oleh DPP Partai Golkar, ” ujarnya.
Ketika disinggung mengenai pemuatan gambar calon secara bersamaan mengingat di Pilgub Jatim PDIP mengusung Risma dan Gus Hans, Toni mengatakan hal itu sebagai konsekuensi logis pelaksanaan pemilukada serentak. Saat ini semua tahapan pemilukada berjalan secara bersamaan.
“Saya pikir hal itu tidak perlu diperdebatkan. Ini kan jalan yang diperintahkan oleh undang-undang. Kami hanya menjalankan. Saya pikir masyarakat sudah paham tentang perbedaan-perbedaan,” ungkapnya.
Masih menurut Toni, di Pemilukada Surabaya kader Partai Golkar akan terus menyosialisasikan segala capaian keberhasilan Pemerintah Kota Surabaya dibawah kepemimpinan Eri Cahyadi dan Armudji. Mulai dari keberhasilan penanganan stunting, pemerataan pembangunan dan kebijakan pro-rakyat yang lain.
Sementara untuk Pilgub Jawa Timur. kader Golkar akan mengampanyekan perlunya keberlanjutan untuk kemaslahatan masyarakat Jawa Timur. “Keduanya kami akan kampanyekan keberlanjutan pembangunan, karena keberhasilan keduanya harus terus dikabarkan kepada masyarakat Surabaya. Sehingga masyarakat Surabaya menetapkan hati untuk Pilgub Jatim milih Khofifah-Emil, Pilkada Surabaya Eri Armudji,” jelasnya.
Ketika ditanya apakah perbedaan politik ini tidak mengganggu soliditas koalisi 18 parpol pengusung ERJI di Kota Surabaya, Toni mengatakan masing-masing parpol memiliki desain pemenangan yang berbeda. Dan juga saling memahami keputusan DPP masing-masing partai.
“Saya pikir tidak akan mengganggu harmoni yang sudah terbangun. Kita di Surabaya disatukan oleh figur Eri dan Armudji. Kalau di Jatim berbeda dukungan, ya kita berlomba dalam hal kebaikan saja alias fastabikhul khoirot. Namanya pesta demokrasi harus kita buat dengan riang gembira, ” pungkasnya.