JATIMTIMES - Dua pekan menjelang masa pendaftaran calon kepala daerah (Cakada) Kota Malang, sejumlah nama mulai mengerucut. Namun demikian, sampai saat ini partai politik (parpol) di Kota Malang masih belum memutuskan siapa yang akan diusung untuk berebut kursi N1 dan N2, termasuk Partai Gerindra.
Kendati demikian, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Kota Malang, Moreno Soeprapto mengatakan, nantinya akan ada kejutan koalisi. Namun, dirinya masih belum menyatakan dengan jelas, kejutan apa yang akan diberikan tersebut.
Baca Juga : Waduh! Akuatik Kabupaten Malang Tak Dukung Turnamen Renang Antar Sekolah Piala Bupati Malang
"Menunggu putusan dari pusat, nanti ada kejutan lagi," ujar Moreno.
Jika melihat dinamika politik yang terjadi di tingkat pusat, saat ini sedang ramai diperbincangkan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Ada sejumlah parpol yang akan bergabung dalam KIM. Yakni Partai Nasdem, PKB dan PKS.
Meski begitu, Moreno mengaku tidak tahu menahu tentang isu KIM Plus, yang memasukan PKS ke dalam koalisi. Ketika ditanya adanya kemungkinan terjadi KIM Plus di Kota Malang, Moreno mengatakan belum mengetahui informasi lebih jauh terkait hal tersebut.
"Ada beberapa partai yang bergabung. Tunggu tanggal mainnya sebelum tanggal 27. Tim koalisi, tapi kan ini menunggu dari pusat. KIM plus belum ada komunikasi," terang Moreno.
Namun dalam hal ini, Moreno mengatakan bahwa Gerindra telah memastikan akan mengusung mantan Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Di sisi lain, dirinya juga merespon isu bergabungnya mantan Wali Kota Malang periode 2013-2018 Mochammad Anton.
Baca Juga : Proses Pelaksanaan Pilkada Ricuh, Ini yang Dilakukan Polres Situbondo
Moreno menegaskan bahwa sejauh ini hanya terjadi komunikasi lisan saja dengan M Anton. Tidak ada surat resmi yang dikeluarkan partai untuk pria yang akrab disapa Abah Anton. Dalam hal ini ia masih melakukan pendalaman pada beberapa hal.
"Kami juga mendalami terkait PKPU dan sebagainya. Muncul isu Abah Anton menggandeng Ali, ya selama arahan dari pimpinan belum ada, ya saya anggap itu angin politik. Koalisi KIM, komunikasi bagus semua menunggu arahan pusat. Kami di bawah, dengan pimpinan partai komunikasi," tutur Moreno.