JATIMTIMES - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur menggelar Rapat Koordinasi Kesehatan Daerah (Rakorkesda), Kamis (8/8/2024), di Surabaya. Kegiatan ini dilakukan untuk melakukan sinkronisasi program kesehatan di Jatim.
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono ketika membuka kegiatan tersebut menyampaikan apresiasinya terkait inovasi-inovasi yang telah dilakukan Dinkes Jatim. Menurutnya, inovasi-inovasi tersebut telah berkontribusi signifikan dalam memperbaiki indikator kesehatan masyarakat Jatim.
Baca Juga : Capai 101 Persen, Kota Batu Raih UHC Awards Kategori Utama Tahun 2024
Adhy menyebut, angka kematian bayi dan angka kematian ibu di Jatim terus mengalami perbaikan. "Cakupan imunisasi juga terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa layanan kesehatan di Jawa Timur berjalan efektif dan berkualitas," ujar Adhy Karyono.
Kepala Dinkes Jatim Erwin Astha Triyono menambahkan, dengan berbagai inovasi yang dilakukan, pihaknya ingin dapat terus meningkatkan akses, kualitas, dan efisiensi layanan kesehatan bagi masyarakat Jatim. Erwin juga melaporkan, capaian Universal Health Coverage (UHC) di Jatim meningkat secara signifikan dalam tiga tahun terakhir.
"Terjadi peningkatan kabupaten/kota UHC tahun 2024 sebanyak 27 kabupaten/kota dibandingkan tahun 2023 sebanyak 25 kabupaten/kota. Dari 41.646.099 penduduk di Jawa Timur, sudah 93,82 persen yang menjadi peserta JKN," ungkapnya.
Sementara itu, capaian desa/kelurahan Open Defecation Free (ODF) atau yang biasa disebut dengan stop buang air besar sembarangan sampai bulan Juli 2024 sebesar 96,75 persen. Hal ini tersebut meningkat dibandingkan tahun 2023 yaitu 91,2 persen.
Lebih lanjut, sampai bulan Juli 2024 capaian Puskesmas yang telah mengimplementasikan Integrasi Layanan Kesehatan (ILP) sebesar 73,5 persen (352 Puskesmas) dari target yang telah ditetapkan, dan diharapkan bisa tercapai target di akhir tahun 2024.
Adapun output yang diharapkan dari Rakorkesda tahun ini adalah tersusunnya kesepakatan dan rencana tindak lanjut dalam rangka mewujudkan strategi penguatan transformasi kesehatan di Jawa Timur untuk mendukung Indonesia Emas 2045.
Baca Juga : Binus University Tawarkan Beasiswa 100 Persen bagi Gen Z
"Rakorkesda ini merupakan forum strategis untuk mengkoordinasikan dan menyinkronkan program dan kegiatan kesehatan di Jawa Timur," kata Erwin.
Dalam kesempatan ini, dilakukan pula pengukuhan Tim Penguatan Panduan Praktis Klinis (PPK), peresmian Ruang Teater Kenanga dan Ruang Inovasi Kemangi, serta peluncuran aplikasi E-Detik.
Kedua ruangan yang diresmikan ini akan digunakan untuk pengembangan kapasitas tenaga kesehatan dan inovasi layanan kesehatan. Sedangkan aplikasi E-Detik merupakan sistem informasi elektronik yang digunakan untuk memantau dan mengevaluasi kinerja program kesehatan di Jatim secara real time.
