JATIMTIMES - Menteri Sekretaris Negara Pratikno menanggapi perihal Joni Ande Kala alias Bocah Merah Putih yang pernah viral karena memanjat tiang bendera dan kini tidak lulus seleksi TNI. Padahal, waktu itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyuruh Joni langsung mendaftar TNI ke Panglima TNI yang kala itu dijabat oleh Hadi Tjahjanto.
Pratikno mengatakan jika dirinya baru mengetahui kabar tersebut. Ia pun menyebut, ada parameter tertentu agar orang bisa lulus pada seleksi TNI. Meski demikian, pihaknya akan mengecek perihal Joni yang tidak lulus ini.
Baca Juga : Dukungan Gerindra untuk Pasangan Bambang-Bayu dan PDIP di Pilkada Blitar 2024 Semakin Menguat
"Ya mungkin karena ada parameter juga ya, saya nggak tahu. Tapi akan cek. Tentu saja kan ada proses seleksi (masuk TNI)," ujar Pratikno di Kemensetneg, Jakarta, Selasa (6/8/2024).
Sebelumnya, Kodam Udayana lebih dulu menanggapi soal viralnya Joni yang menagih janji Jokowi itu.
Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana mengatakan Joni diberi kesempatan kedua. Pihaknya akan menggali potensi Joni di bidang lain.
"Joni diberikan kesempatan untuk melanjutkan serangkaian tes yang berlangsung di Kota Kupang, wilayah Korem 161/WS," kata Kolonel Inf Agung dalam keterangannya, dilansir dari Antara Selasa (6/8/2024).
Agung mengatakan proses seleksi dari Kodam IX/Udayana sudah dimulai hari ini. Pendaftaran anggota TNI mensyaratkan tinggi badan minimal 163 sentimeter (cm). Namun daerah tertinggal seperti di NTT punya ketentuan khusus tinggi badan minimal 160 cm.
"Yang bersangkutan tingginya hanya 155,8 cm. Namun ini masih tahap administrasi," kata Agung.
Selain tinggi badan, ada serangkaian tes yang wajib dijalani semua calon tentara, termasuk Joni. Tesnya meliputi kesehatan, postur, jasmani, akademik, dan psikotes.
Piagam Penghargaan dari Panglima TNI dan Mendikbud berkat aksi heroiknya saat upacara peringatan HUT RI ke-73 juga akan dipertimbangkan. Kemudian, hasil serangkaian tes akan dilaporkan ke Mabes TNI AD (Mabesad).
Baca Juga : Tak Perlu Antri! Cek Pajak Kendaraan Jatim secara Online
"Nah kalau memang ada poin-poin potensi yang bersangkutan sebagai keunggulan khusus yang bisa menutup kekurangan tadi, ya kami laporkan ke Mabesad," jelasnya.
Seperti yang diketahui, sebelumnya Joni pemanjat tiang bendera viral kembali usai menagih janji Jokowi 2018 lalu. Joni mengungkapkan hal itu dalam unggahan video yang kini video tersebut viral di media sosial salah satunya dibagikan akun Instagram @terang_media.
"Yang ketiga Bapak Presiden tanya lagi 'cita-cita kamu apa?'. Langsung saya menjawab 'cita-cita saya ingin menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia'," kata Joni.
"Langsung dijawab Bapak Presiden 'sudah langsung daftar saja kamu ke pak panglima, langsung diterima'. Dari situ langsung saya juga bertemu Bapak Panglima TNI dan diprioritaskan untuk masuk tentara," tambahnya.
Joni mengaku tahun ini mengikuti tes untuk masuk TNI, namun gagal. Dia berharap bantuan dari Presiden hingga Panglima TNI agar dirinya diterima masuk tes TNI.
"Pada saat tahun 2024 saya mengikuti tes tapi gagal. Saya mohon bantuan kepada Bapak Presiden, Bapak Panglima dan juga jajarannya. Mohon bantuan meluluskan saya menjadi anggota TNI. Sekian dan terima kasih," harap Joni.