JATIMTIMES - Pasar Djadoel Grissee jajanan kuliner tradisional khas Kota Pudak kembali digelar. Kegiatan yang diinisiasi Yayasan Omah Dhuafa Gresik ini sudah kali ketiga dilaksanakan di Atrium Gressmall Gresik.
Aneka kuliner tradisional banyak tersedia di stand yang berada di lokasi. Seperti kupat kethek, petulo, karak tempe, arang-arang kambang dan banyak lagi. Meski berada di dalam mall, namun nuasa zaman dulu masih terasa. Betapa tidak, puluhan stand dibuat dari bambu dan para pedagang mengenakan pakaian tradisional.
Baca Juga : Izinkan Transgender Ikuti Tinju Putri, Olimpiade Paris 2024 Menuai Sorotan
"Pengunjung yang ingin belanja harus menukar uang dulu dengan koin dari kayu bertuliskan pecahan Rp 5000 dan Rp 10.000," ungkap General Manager Gressmall, Erich Pramono Bangun.
Erich menyampaikan, kegiatan tahunan Pasar DJadoel Grissee sudah diadakan sejak 2022 ini digelar dari 1-4 Agustus 2024. Ia bercerita, pada awalnya ada kesulitan dalam mencari pedagang yang berjualan kuliner khas Gresik.
"Mereka rata-rata sudah mempunyai tempat berjualan sendiri. Alhamdulillah berkat kolaborasi dengan Yayasan Omah Dhuafa Gresik kegiatan ini dapat terlaksana," ujarnya.
"Kami dari managemen Gressmall juga menyiapkan stand di foodcourt Sukorame secara gratis bagi teman-teman UMKM kuliner khas Gresik," pungkasnya.
Founder Omah Dhuafa Syaikhu Busiri mengatakan, saat ini kuliner khas Gresik semakin sulit ditemukan. Agar tidak punah, pihaknya terus mengenalkan kuliner otentik ke kalangan anak muda. Apalagi ada 60 menu yang tersedia.
"Kuliner tradisional itu sangat sehat karena tidak ada tambahan bahan pengawet. Jangan sampai kuliner ini kalah terkenal dengan kuliner tradisional dari negara lain seperti ramen dan sushi," kata anggota DPRD Gresik ini.
Baca Juga : Kapolres Gresik Kukuhkan KOP, Siap Cetak Atlet Berprestasi
Syaikhu berharap, Pemkab Gresik dapat memberikan perhatian kepada para pedagang kuliner khas Gresik. Baik berupa pelatihan, pemasaran maupun pemberian bantuan modal.
"Kita ingin seperti wilayah lain. Ada pasar yang menjajakan kuliner tradisional. Untuk itu kita harus memberi semangat kepada generasi muda untuk melestarikan kuliner tradisional," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kadiskoperindag Gresik Darmawan mengapresiasi atas upaya dari Gressmall dan Yayasan Omah Dhuafa Gresik dalam melestarikan kuliner khas Gresik.
"Saya juga menemukan ada macam-macam makanan khas Gresik yang sudah sulit ditemukan. Kami akan berkoordinasi dengan Disparekrafbudpora Gresik agar bisa difasilitasi tempat. Seperti di Bandar Grissee," ucapnya.