JATIMTIMES - Penerjemah, saat ini merupakan salah satu profesi yang sangat menjanjikan. Sebab, profesi ini dibutuhkan dalam berbagai macam sektor industri. Apalagi, kebutuhan akan penerjemahan lintas bahasa dalam bidang bisnis, komunikasi, teknologi dan bidang lainnya juga semakin meningkat.
Maka dari itu, hal ini tentunya menjadi peluang yang bagus, khususnya untuk para mahasiswa dapat berkiprah dalam dunia kerja. Lebih dari itu, proFesi penerjemah juga dapat membuka pintu menuju berbagai kesempatan profesional yang menarik dan dinamis.
Baca Juga : Ratusan Rider Adu Skill Dalam Banyuwangi Ijen Geopark Downhill 2024
Namun, untuk menjadi penerjemah, tentunya tidak serta merta. Hal itu disampaikan penerjemah profesional sekaligus pendiri Licolize Communications, Muhammad Afif Musthofa, saat memberikan pembekalan kepada para mahasiswa Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang belum lama ini.
Dijelaskan Afif, bahwa saat ini memang berbagai macam industri membutuhkan layanan penerjemahan. Mulai dari riset pasar, perbankan dan asuransi, manufaktur, layanan kesehatan dan medis, retail, e-commerce, pariwisata, pendidikan dan pelatihan, hukum, serta pengembangan perangkat lunak dan yang lainnya.
Selain peningkatan penguasaan bahasa, dijelaskan Afif ada pula persiapan lainnya yang harus dilakukan seorang penerjemah.
Yakni, memahami atau juga memiliki penguasaan teknologi yang cukup baik. Lebih dari itu, seorang penerjemah juga harus memiliki pengetahuan budaya. "Selain itu harus memiliki pengetahuan umum, kualitas personal dan soft skills, dan yang paling penting adalah penguasaan bahasa itu sendiri," katanya.
Tentu, menjadi penerjemah harus mampu melakukan pengembangan diri dengan baik. Terus berlatih dalam memperdalam kemampuan bahasa sumber dan juga sasaran, dimana ini menjadi modal utama.
Lebih lanjut dijelaskan Afif, bahwa agar semakin siap untuk berkarir sebagai penerjemah, ia meminta mahasiswa untuk kerap melakukan kegiatan penerjemahan secara rutin. "Ini untuk semakin meningkatkan kemampuan sekaligus beramal, seperti menerjemahkan abstrak atau bergabung dengan komunitas TED Translators," katanya.
Baca Juga : LPTK UIN Malang Upgrade Kualitas Dosen dan Pengelola PPG Daljab Bacth 1 2024
Selain itu, ia juga menekan agar mereka yang ingin menjadi penerjemah untuk aktif berkomunikasi. Hal ini dapat dilakukan melalui organisasi profesi, platform komunikasi ataupun dengan teman.
Ketika dalam kemampuan penguasaan bahasa telah cukup, maka disarankan untuk mengikuti sertifikasi bahasa. Tentu, dengan kepemilikan sertifikat kompetensi akan menjadi bukti sebagai penerjemah berkompeten. Hal ini juga akan menambah nilai jual dan kepercayaan klien. "Tes Sertifikasi Nasional HPI dan ATA adalah contoh sertifikasi yang dapat meningkatkan kredibilitas dan daya saing kalian di industri ini," pungkasnya.