JATIMTIMES - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Malang, I Made Riandiana Kartika menekankan pentingnya Edukasi Politik. Terutama berkaitan fenomena mahar politik yang saat ini banyak salah dipahami oleh banyak masyarakat.
Dalam hal ini, Made menekankan pentingnya pemahaman kepada masyarakat terkait mahar politik. Yang menurutnya, tidak ada mahar apapun yang harus dipenuhi oleh tokoh yang ingin mendapat rekom dari PDI Perjuangan untuk dapat diusung sebagai calon kepala daerah (cakada).
Baca Juga : KPU Tulungagung Gelar Media Gathering, Sampaikan Tahapan Pilkada Serentak 2024
"Yang ada itu cost politik, bukan mahar politik. Jadi tolong dibedakan. Kalau mahar politik itu jelas tidak ada," tegas Made saat mengikuti diskusi di Mako PWI Malang Raya, Kamis (4/7/2024).
Made menegaskan bahwa seluruh tokoh yang mendaftar ke PDI Perjuangan untuk diusung menjadi cakada, diberi pemahaman terkait cost politik yang dibutuhkan untuk persiapan proses pilkada dan kampanye. Termasuk pelatihan bagi saksi hingga di masing-masing TPS.
"Berkaca dari tahun 2018, ada sekitar 1.400 an TPS (tempat pemungutan suara). Itu biaya cost per TPS Rp 500 ribu. Itu dikalikan saja sudah Rp 750 juta," jelas Made.
Selanjutnya, juga ada cost yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan sosialisasi atau kampanye. Mulai dari tingkat kota, kecamatan, kelurahan bahkan hingga tingkat RW dan ranting. Masih mengacu pada gelaran serupa di tahun 2018, cost politik yang dibutuhkan sekitar Rp 4 Miliar.
"Inilah yang harus dipahami oleh semua cakada yang mendaftar ke PDI Perjuangan. Ini pun harus dilaporkan. Dan nanti partai juga akan menyesuaikan dengan RAB (rencana anggaran biaya). Intinya, yang disiapkan calon yang bersangkutan, nanti akan kembali ke dirinya sendiri," urai Made.
Baca Juga : DP3AK Ungkap Sederet Jurus Perbaiki Rapor Pemberdayaan Perempuan di Jatim
Made mengatakan, hal tersebut merupakan tanggung jawab moral bagi seluruh partai politik (parpol) di Kota Malang. Yakni untuk menyosialisasikan agar tidak terjebak pada fenomena mahar politik. Juga termasuk untuk menghilangkan money politik.
"Saya menginginkan semua parpol ada tanggung jawab moral. Yakni menyuguhkan calon terbaik. Kata-kata terbaik ini tidak gampang. Pertama kapasitasnya, mampu tidak memimpin Kota Malang," pungkas Made.