free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Profil

The Tielman Brothers: Dari Surabaya ke Panggung Indorock yang Mengguncang Dunia

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : A Yahya

20 - Jun - 2024, 15:28

Placeholder
Grup musik The Tielman Brothers.(Foto: Ist)

JATIMTIMES -Tim nasional sepakbola Indonesia belakangan sedang naik kelas dengan hadirnya pemain-pemain naturalisasi. Pelatih Shin Tae Yong (STY) mulai menakhodai tim Garuda sejak 28 Desember 2019. Ia mulai menyusun tatanan skuad mulai awal 2020 termasuk dengan deretan pemain keturunan Indonesia di luar negeri. Hingga menjelang pertengahan 2024, sudah ada 11 pemain naturalisasi yang diresmikan PSSI. 

Posisi pemainnya pun beragam, dari penyerang, gelandang, bek, hingga kiper. Nama-nama seperti Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Rafael Struick, Ivar Jenner, Justin Hubner, dan Jay Idzes menjadi sorotan. Kebanyakan pemain ini adalah keturunan Indonesia yang lahir dan besar di Belanda, sebuah negara yang memiliki kedekatan sejarah dengan Indonesia selama lebih dari tiga setengah abad. Namun, jauh sebelum era naturalisasi sepakbola, terdapat nama-nama keturunan Indonesia yang berkilau di dunia musik internasional, seperti The Tielman Brothers.

Sejarah Awal: Dari Surabaya ke Breda

Baca Juga : Dimeriahkan Happy Asmara ,KPU Kota Kediri Resmi Luncurkan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota 2024

The Tielman Brothers adalah sebuah grup musik yang memulai jejak mereka dari Indonesia, tepatnya dari Kota Surabaya. Pada tahun 1945, empat saudara Tielman: Andy, Reggy, Ponthon, dan Loulou, bersama dengan saudara perempuan mereka, Jane, mulai menafsirkan lagu-lagu daerah dan tarian tradisional. Ayah mereka, Herman Tielman, seorang musisi serba bisa yang fanatik, memperkenalkan mereka kepada dunia musik yang kaya dengan berbagai genre, mulai dari keroncong hingga rock and roll.

Keluarga Tielman kemudian mendapat kesempatan tampil di berbagai acara, termasuk private parties dan kamp militer Belanda. Band mereka awalnya dikenal sebagai The Timor Rhythm Brothers, nama yang mencerminkan akar mereka dari Kupang, Timor Barat. Pada tahun 1949, mereka mencapai salah satu pencapaian terbesar dalam karier awal mereka dengan tampil di hadapan Presiden Soekarno di Istana Negara, Jakarta, sebuah peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang baru saja merdeka.

Pindah ke Belanda: Menyemai Benih Indorock

Pada tahun 1957, keluarga Tielman memutuskan untuk hijrah ke Belanda, mencari peluang yang lebih baik di Eropa. Mereka menetap di Breda dan mulai membangun karier musik mereka di sana. Di Belanda, mereka memperkenalkan genre musik baru yang disebut "Indorock", sebuah perpaduan antara musik Indonesia dan Barat dengan akar yang kuat pada keroncong dan rock and roll.

The Tielman Brothers dengan cepat menjadi sensasi di Eropa, dikenal karena aksi panggung mereka yang atraktif dan penuh energi. Mereka sering melakukan akrobat dengan instrumen mereka, termasuk bermain gitar dengan gigi, di belakang kepala, atau di belakang badan, sebuah gaya yang kemudian populer di kalangan musisi rock seperti Jimi Hendrix dan Jimmy Page.

Inspirasi Awal The Beatles

Meskipun The Tielman Brothers mungkin tidak mendapatkan pengakuan yang pantas di Indonesia, mereka memiliki pengaruh besar di Eropa, terutama di Belanda dan Jerman. Mereka sering tampil di acara-acara besar dan mendapatkan penggemar yang luas sebelum nama-nama besar seperti The Beatles dan The Rolling Stones muncul di panggung musik internasional.

Pada tahun 1958, mereka tampil di Expo '58 di Brussels, Belgia, sebuah acara besar yang dikenal sebagai Pameran Dunia Expo. Penampilan mereka di sana, termasuk bermain di Village Hawaii dengan set pohon palem dan tanaman eksotis, mencuri perhatian banyak penonton. Aksi panggung mereka yang inovatif dan gaya musik yang unik menjadi inspirasi bagi banyak band, termasuk The Beatles yang baru mulai membentuk identitas musik mereka.

Menembus Pasar Musik Internasional

Setelah sukses di Expo '58, The Tielman Brothers terus mendapatkan popularitas di Eropa. Mereka tampil di berbagai acara televisi di Jerman dan mulai mengukir nama mereka dalam sejarah musik dengan single dan album yang dirilis di bawah label Belanda dan Jerman. Lagu-lagu mereka, seperti "Rock Little Baby of Mine" dan "You're Still The One," menunjukkan bakat mereka dalam menciptakan musik rock and roll yang energik dan penuh semangat.

Pada tahun 1960, mereka menandatangani kontrak dengan Bovema, sebuah label rekaman Belanda, dan merilis beberapa single hit. Penampilan mereka di Moors Paleis di Kebun Binatang Den Haag menjadi salah satu pertunjukan yang masih dikenang hingga kini oleh para penggemar musik di Belanda. Keberhasilan mereka di Eropa membawa mereka ke puncak ketenaran sebagai pionir rock and roll yang menarik banyak perhatian dan kritik.

Dokumenter dan Pengaruh yang Bertahan Lama

Baca Juga : Gugurnya Sri Makurung Prabu Handayaningrat: Kesetiaan dan Perjuangan Terakhir Pengging untuk Majapahit

Keberhasilan The Tielman Brothers tidak hanya diukur dari popularitas mereka di masa itu, tetapi juga dari pengaruh mereka yang bertahan lama dalam sejarah musik. Pada tahun 1958, Westdeutscher Rundfunk WDR membuat sebuah film dokumenter panjang tentang Expo '58, yang menampilkan penampilan The Tielman Brothers. Rekaman ini memperlihatkan bagaimana mereka memainkan rock 'n' roll dengan improvisasi yang brilian, sebuah pertunjukan yang belum pernah dilihat di Eropa sebelumnya.

Pada tahun 1960, mereka juga tampil dalam acara televisi AVRO di Belanda, yang dikenal dengan penampilan mereka yang spektakuler dan penuh semangat. Penampilan mereka di televisi ini memperlihatkan keahlian mereka dalam bermain musik dan menghibur penonton, menjadikan mereka salah satu band yang paling berpengaruh di Eropa saat itu.

Tragedi dan Ketangguhan

Meskipun The Tielman Brothers menikmati kesuksesan besar, mereka juga menghadapi tantangan berat. Pada tahun 1963, Andy dan Reggy Tielman mengalami kecelakaan mobil yang serius di Jerman. Andy berada dalam koma selama empat hari dan hampir kehilangan lengan kirinya. Meskipun demikian, semangat mereka untuk musik tidak pernah padam. Andy kembali ke panggung dengan lengan yang patah di delapan tempat, menunjukkan ketangguhan dan dedikasinya yang luar biasa terhadap musik.

Warisan yang Tak Tergantikan

The Tielman Brothers mungkin tidak mendapatkan pengakuan yang luas di tanah kelahiran mereka, Indonesia, tetapi warisan mereka tetap hidup melalui musik dan pengaruh mereka dalam sejarah rock and roll. Mereka adalah contoh sempurna dari bagaimana diaspora Indonesia bisa menciptakan jejak yang kuat di dunia internasional.

Mereka membuka jalan bagi generasi musisi selanjutnya dan menunjukkan bahwa musik Indonesia memiliki tempat di panggung dunia. Kisah mereka adalah inspirasi bagi banyak orang, mengingatkan kita bahwa meskipun jauh dari rumah, semangat dan bakat bisa menemukan tempat di mana saja di dunia.

Epilog: Dari Musik ke Sepak Bola

Kisah The Tielman Brothers adalah refleksi dari kekayaan budaya dan semangat diaspora Indonesia. Sama seperti mereka, para pemain keturunan Indonesia yang kini membela Timnas Garuda membawa harapan dan kebanggaan bagi bangsa. Mereka menunjukkan bahwa meskipun lahir dan besar di luar negeri, darah Indonesia tetap mengalir dalam diri mereka, siap untuk bersinar dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Di tengah sorotan terhadap para pemain naturalisasi di Timnas Indonesia, kisah The Tielman Brothers mengingatkan kita bahwa inspirasi bisa datang dari mana saja, baik itu dari lapangan hijau maupun panggung musik. Mereka adalah bukti bahwa semangat dan dedikasi untuk seni dan olahraga bisa melampaui batasan geografis dan sejarah, menciptakan warisan yang abadi dan menginspirasi generasi mendatang.


Topik

Profil the tielman brothers kota surabaya shon tae yong apa naturalisasi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya