JATIMTIMES - Situbondo sempat heboh saat beredar sejumlah pemberitaan dan postingan media sosial terkait pemberhentian dengan hormat (PDH) salah satu petugas kebersihan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kapongan Situbondo yang dikaitkan dengan isu politik beberapa waktu lalu.
Terkait hal itu, Kepala Dispertangan Situbondo Dadang Aries Bintoro akhirnya angkat bicara. Dadang mengatakan, Lukman Hardiansyahdi merupakan petugas kebersihan non-ASN (honorer) yanf bertugas di BPP Kapongan. Dia diberhentikan dengan hormat dan tidak ada hubungan sama sekali dengan isu politik yang selama ini beredar.
Baca Juga : Orang Kaya Bolehkah Menerima Daging Kurban? Ini Hukumnya dalam Islam
"Dinas Pertanian melakukan evaluasi di unit-unit baik di UPT dan BPP di bawah lingkungan Dinas Pertanian. Ada dua hal yang menjadi evaluasi. Yang pertama terkait kinerja dan disiplin pegawai serta kebutuhan personel petugas," ungkap Dadang di Pendopo Aryo Situbondo, Kamis (6/6/2024).
Selain itu, Dadang mengungkapkan pemberhentian Lukman juga karena alasan pengurangan kebutuhan tenaga personel di BPP Kapongan. Menurut data, BPP Kapongan memiliki personel yang lebih banyak, yaitu 19 orang, dibandingkan dengan BPP yang lainnnya di Kabupaten Situbondo yang maksimal hanya 10 orang.
"Karena terlalu banyak, akhirnya teman-teman BPP Kapongan bersepakat untuk kegiatan kebersihan dilakukan secara mandiri dan gotong royong, sehingga keputusan kami bahwa di sana tidak dibutuhkan lagi petugas kebersihan," jelasnya.
Tidak hanya itu. Dadang mengungkapkan dalam SK (surat keputusan) pengangkatan petugas kebersihan Lukman, terdapat klausul atau poin bahwa yang bersangkutan bersedia diberhentikan dengan hormat apabila tidak dibutuhkan lagi.
Baca Juga : Mayat Kepala Rusak Ditemukan Hanyut di Sungai Brantas Tulungagung
"Untuk petugas kebersihan di BPP Kapongan cuma satu, sehingga tidak dicarikan pengganti karena seperti yang saya sampaikan, teman-teman BPP Kapongan akan melakukan kegiatan kebersihan mandiri dan gotong royong," ucapnya.
Dadang berharap, tidak ada hal serupa lagi yang dikaitkan dengan isu-isu politik. “Harus dicari dulu dasarnya apa. Jangan semua dikaitkan dengan politik,” kata dia.