JATIMTIMES - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang siap mengerahkan 13 ribu kadernya untuk menyukseskan survei database sosial ekonomi dan potensi desa di Kabupaten Malang.
Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Malang KH. Hamim Kholili. Ulama yang akrab disapa Gus Hamim ini mengatakan, bahwa PCNU Kabupaten Malang sudah sejak lama selalu bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, utamanya untuk kepentingan masyarakat banyak.
Khusus untuk saat ini, PCNU Kabupaten Malang bersama Universitas Al-Qolam diajak berkolaborasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk melakukan survei database sosial ekonomi dan potensi desa di Kabupaten Malang. Di mana hal iti bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan yang ada di Kabupaten Malang.
"Kita NU Kabupaten Malang itu sinergi dengan pemerintah itu kan sangat baik sekali. Kita kepingin, NU Kabupaten Malang itu juga membantu pengentasan kemiskinan yang ada di Kabupaten Malang," ungkap Gus Hamim kepada JatimTIMES.com, Minggu (19/5/2024).
Ulama yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlatul Ulum 2, Desa Putukrejo, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang ini mengatakan, bahwa komitmen kuat PCNU Kabupaten Malang dalam menyukseskan survei database sosial ekonomi dan potensi desa ini dengan mengerahkan para pengurus di tingkat cabang, desa/kelurahan hingga dusun.
Selain itu, Gus Hamim mengaku, pihaknya akan segera melakukan komunikasi dengan para kader NU yang telah mengikuti Pendidikan Dasar-Pendidikan Kader Penggerak NU (PD-PKPNU) untuk berkolaborasi mengentaskan kemiskinan melalui survei database sosial ekonomi dan potensi desa.
"Nanti kita akan kolaborasi melibatkan kader-kader kita yang sudah mengikuti PKPNU yang jumlahnya 13 ribu lebih. Itu kita kerahkan untuk bersama-sama mengatasi pengentasan kemiskinan dengan meningkatkan perekonomian masyarakat," terang Gus Hamim.
Lebih lanjut, nantinya para pengurus dan kader NU Kabupaten Malang akan turun ke rumah-rumah warga untuk melakukan pendataan terkait dengan tingkat sosial ekonomi serta potensi desa yang dimiliki.
Setelah itu, data-data yang telah didapat akan disortir untuk menentukan masyarakat tersebut masuk dalam kategori miskin atau miskin ekstrim. Dengan begitu, penanganan terhadap masyarakat miskin di Kabupaten Malang akan segera tertangani dengan cepat dan tepat.
"Mungkin potensi-potensi itu akan kita bahas nanti dengan pemerintah bagaimana nanti bisa dimaksimalkan terkait dengan bantuan dari muzakki atau orang-orang yang harus mengeluarkan uang untuk diterima oleh yang berhak," jelas Gus Hamim.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Nurman Ramdansyah mengatakan, bahwa nantinya hasil dari survei database sosial ekonomi dan potensi desa yang akan dilakukan oleh para kader NU Kabupaten Malang akan digunakan oleh Pemkab Malang.
"Hasil dari survey database ini akan kita gunakan. Nantinya (Kepala Bappeda) yang akan memformulasi hasil dari bimtek ini kemudian menjadi rumusan di bidang sosial ekonomi yang akan pemerintah tindak lanjuti," ujar Nurman.
Menurutnya, pembangunan memerlukan masukan dari seluruh stakeholder yang ada di wilayah Kabupaten Malang. Hal itu merupakan wujud dari Pemkab Malang yang terbuka dengan siapapun untuk perbaikan dan kemakmuran Kabupaten Malang.
