JATIMTIMES - Persatuan Istri Karyawan Karyawati (PIKK) Direktorat Distribusi PT PLN (Persero) melaksanakan aksi berbagi kebahagiaan ke Rumah Teduh 21 Malang, Selasa (14/5). Bentuk kepedulian itu dilakukan dengan memberikan bantuan berupa sembako dan uang tunai.
Pemberian simbolis bantuan uang tunai ke koordinator Rumah Teduh Malang. (Foto: istimewa)
Diketahui Rumah Teduh 21 Malang telah berdiri kurang lebih 4 tahun. Konsep Rumah Teduh adalah semacam rumah singgah untuk pasien kanker dari keluarga tidak mampu. Jadi yang tinggal di sini diberi tempat untuk tidur dan makan gratis.
Foto bersama tim Persatuan Istri Karyawan Karyawati (PIKK) Direktorat Distribusi PT PLN bersama kooedinator Rumah Singgah 21 Malang. (Foto: istimewa)
Rumah singgah yang bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah dr.Saiful Anwar (RSSA) tersebut telah menampung pasien dari berbagai daerah. Seperti Banyuwangi, Situbondo, Jember dan daerah sekitarnya.
Istri Direktur Distribusi PLN Ely Adi Priyanto mengungkapkan kegiatan bakti sosial ini adalah wujud kepedulian untuk para pasien Rumah Teduh. Di mana pasien-pasien dengan kegigihan perjuangannya dan kekuatan imannya bisa bertahan melawan penyakitnya dengan sabar.
“Kami di sini bersama-sama berbagi kebahagiaan dengan memberikan sedikit bantuan, semoga bantuan yang diberikan dapat sedikit mengurangi beban dari para pasien," jelasnya.
Momen anggota Persatuan Istri Karyawan Karyawati (PIKK) Direktorat Distribusi PT PLN membagikan bunga kepada pasien. (Foto: istimewa)
Baca Juga : Tagar #TurunkanUKTUB Masih Trending, Ini Respons Kemendikbudristek
Ely pun berharap akan ada banyak lagi rumah singgah untuk pasien-pasien yang tidak mampu. Sehingga bisa menebar kebermanfaatan bagi orang yang membutuhkan. "Semoga rumah singgah seperti ini semakin banyak karena banyak orang tidak mampu membutuhkan tempat seperti ini," harapnya.
Koordinator Rumah Teduh 21 Malang, Edi mengatakan terima kasih atas bantuan yang diberikan dari PIKK Direktorat Distribusi PT PLN. "Dengan adanya kegiatan yang seperti ini sangat membantu keberlangsungan hidup pasien, dan juga kegiatan ini dapat terus dicanangkan karena memberikan nilai positif untuk khalayak umum," pungkaa Edi.