JATIMTIMES - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Malang memastikan bakal mengusung Sofyan Edi Jarwoko dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Malang 2024. Karena itu, DPD Golkar Kota Malang tak membuka pendaftaran balal calon wali kota.
Tim Badan Pemenanan Pemilu (Bapilu) DPD Golkar Kota Malang, Eddy Wijanarko mengatakan, ditunjuknya mantan Wakil Wali Kota Malang periode 2018-2023 itu untuk maju di Pilkada juga telah mendapat restu dari DPP Golkar.
Baca Juga : Ribuan Masa Pendukung Kawal Petahana Karna-Khoirani Daftar ke DPC PPP
Bahkan hal tersebut juga telah dipastikan sejak bulan November tahun 2023 lalu. Yakni berdasarkan hasil rapat kerja daerah (rakerda) yang ditindaklanjuti dalam rapimnas.
"Sesuai hasil Rakaerda tindaklanjut Rapimnas, kami tetap mendukung bapak Sofyan Edi Jarwoko sebagai Wali Kota Malang. Ini sudah ada rekom dari DPP pusat, beliau (akan diusung) sebagai N1," ujar Eddy.
Ia mengatakan, pihak DPP juga bukan tanpa alasan untuk menunjuk Sofyan Edi Jarwoko dan diusung dalam Pilkada. Sebab menurutnya, sosok Sofyed telah terbukti. Baik sebagai legislatif maupun eksekutif.
"Pak Edi adalah salah satu calon yang mumpuni. Beliau sudah 4 periode di legislatif, lalu Wakil Wali Kota Malang (periode 2018-2023). Tentu tak perlu diragukan lagi," terang Eddy..
Namun untuk bisa mengusung pasangan calon (paslon) wali kota dan wakilnya sendiri, tentu Partai Golkar Kota Malang harus berkoalisi. Sebab pada Pileg 2024 lalu Partai Golkar hanya berhasil mendapat 6 kursi.
Baca Juga : Gambaran Lama Studi Mahasiswa UIN Malang pada Wisuda Periode 80
Sedangkan untuk bisa mengusung paslon wali kota dan wakil wali kota sendiri, setidaknya parpol atau gabungan parpol setidaknya harus memiliki 20 persen dari jumlah kursi legislatif. Di Kota Malang setidaknya butuh 9 kursi.
"Saat ini kami masih melakukan komunikasi dengan partai lain. Karena kursi kami ada 6, untuk bisa mengusung di pilkada kan harus 9 kursi. Jadi saat ini kami masih menjalin komunikasi politik dengan partai partai lain," jelasnya.
Pembentukan koalisi itu kemungkinan besar juga sekaligus untuk mencari sosok calon N2 atau calon Wakil Wali Kota Malang. Sosok N2 ini diharapkan memiliki komitmen tinggi untuk membangun Kota Malang lebih baik. "Target kami tentu harus menang di Pilkada 2024 nanti. Kami optimis bisa menang," pungkasnya.