JATIMTIMES - Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka memposting cuitan di platform media sosial X saat Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas 2024), tepatnya pada Kamis (2/5/2024).
Dalam cuitannya, Gibran menyebut pendidikan merupakan kunci agar mimpi pendidikan berkeadilan menuju Indonesia emas bisa terwujud. "Pendidikan adalah salah satu kunci dari mewujudkan mimpi dan mimpi kita adalah pendidikan yang berkeadilan menuju Indonesia Emas. Selamat hari pendidikan nasional 2024," cuit Gibran, dikutip Minggu (5/5/2024).
Namun, cuitan tersebut malah membuat netizen menjadi gaduh.
Hal itu bermula saat netizen yang lain mengomentari cuitan Gibran tersebut dengan mengungkit nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) Gibran.
"IPK 2.3 ngomongin pendidikan adalah kunci," komen akun X @itsquaileggs.
Komentar itu pun berbuntut panjang. Netizen yang lainnya merasa tak terima dengan komentar tersebut.
Baca Juga : Ambil Formulir Bacawali di DPC PDIP Kota Batu, Didik Gatot Subroto: Saya Merasa Terpanggil
Netizen yang lain pun membela Gibran dengan menyebut pendidikan memang penting dan tidak ada sangkut pautnya dengan IPK.
"Sebenarnya kritiknya ga relevan sih. Ini disebut sebagai adhominem.
Statement dia terkait pendidikan adalah kunci itu bener. Ga ada relevansinya dengan IPK 2.3.
Kalo mau ngritik ya kritik kebijakan dia di solo konsisten gak dengan statementnya," komen @detik***.
Komentar itu pun dibalas oleh seorang netizen lainnya. Dia mengungkit perjalanan Gibran menuju wakil presiden.
"Pendidikan emang kunci kak, tapi masalahnya juga dia pas duduk di dunia pendidikan yang jenjangnya tinggi, dapat ipk kecil padahal dia punya previlage besar. Dan dia juga hasil nepotisme, kalo ngomongin soal pendidikan, latar belakang juga harus di croscheck." komen @real****.
Komentar itu kembali dibalas oleh netizen sebelumnya.
Baca Juga : Mahalini dan Rizky Febian Resmi Langsungkan Prosesi Memapit Hari IniĀ
"Ya makanya harus dipisahin.. Mana praktek nepotisme - nya yang salah.
mana ngomongin soal pendidikan... Ya sebuah statement harus dinilai dr statementnya.. Siapa yg ngomong itu ga relevan
Kalo ga ya kecampur aduk jadi satu," sahut akun @detik***.
Diketahui, nilai IPK Gibran itu sebelumnya sempat ramai dibicarakan publik. Dalam cuitan di media sosial X, disebutkan bahwa Gibran lulus S1 dengan nilai lower second class honours dari University of Bradford, Singapura. Nilai itu dianggap setara dengan IPK 2,3 di Indonesia.
"Gibran itu lulus S1 dapat nilai lower second class honours (setara 48). Untuk nilai segitu, daftar kuliah master aja susah diterima. Itu setara IPK 2.3 kalau sistem Indonesia," bunyi cuitan akun X @BangBudiKur.
Sebuah foto juga diunggah bersamaan dengan cuitan tersebut. Foto itu menampilkan dua dokumen. Pertama, ijazah dari University of Bradford, Singapura. Dokumen kedua adalah surat putusan dari Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Ristekdikti tentang hasil penilaian kesetaraan ijazah lulusan perguruan tinggi luar negeri atas nama Gibran Rakabuming Raka.