free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Demi Perbaiki Diri, Wanita Mualaf di Banyuwangi Rela Hapus Tato

Penulis : Nurhadi Joyo - Editor : Yunan Helmy

03 - May - 2024, 01:48

Placeholder
Nova Purnama Sari, warga Purwoharjo, (27 tahun) seorang wanita mualaf peserta program hapus tato di Banyuwangi (Istimewa)

JATIMTIMES - Nova Purnama Sari (27), warga Purwoharjo,  seorang wanita mualaf, ikut menjadi salah seorang peserta program hapus tato gratis yang digelar di Klinik Pratama Polresta Banyuwangi pada Kamis (2/5/2024).

Nova mengaku mengambil keputusan menghapus tato yang pernah dimiliki dengan alasan untuk memperbaiki diri.

Baca Juga : Polresta Banyuwangi Berikan Penghargaan Prestisius Anggota Berdedikasi Tinggi

 

Demi hijrah, dia bertekad membuka lembaran baru mengarungi kehidupan dengan mendekatkan diri kepada agama yang dianutnya saat ini.

“Kan sebenarnya (tato) tidak boleh sama agama. Saya mualaf. Dulu agama saya Hindu. Sekarang mualaf (Islam). Alasan saya hapus tato untuk memperbaiki diri yang lebih baik lagi,” ungkap Nova.

Selanjutnya dia menuturkan sudah 15 tahun mengoleksi seni lukis tubuh di bagian lengan kanannya dan muncul niatan untuk menghapus tato sejak tahun lalu.

Kedatangan wanita asal Purwoharjo tersebut ke Klinik Pratama Polresta Banyuwangi merupakan kali kedua dalam mengikuti program penghapusan tato gratis.

“Kata dokter yang menangani penghapusan tato, prosesnya membutuhkan tiga sampai empat kali, baru bisa hilang,” ujarnya.

Nova juga memperlihatkan proses penghapusan tatonya. Tangannya yang dihiasi tato tampak dilaser. Sesekali dia juga mengamati setiap proses penghapusan tato yang dilakukan tim medis.

“Kalau saat dilaser tidak sakit. Yang sakit itu setelahnya, terasa panas, apalagi saat awal-awal hapus tato. Itu saya menahan rasa sakit 4-5 hari baru sembuh,” imbuhnya.

Salah seorang peserta program hapus tato yang lain, Bili Ariska (68 tahun) mengaku memiliki alasan yang hampir sama dengan Nova. Dia menghapus tato untuk memperbaiki diri.

Baca Juga : 6 Merk Setrika Terbaik yang Bagus, Awet dan Hemat Listrik

 

Pria lanjut usia asal Kelurahan Panderejo, Kecamatan Banyuwangi, ini sudah 48 tahun mengoleksi tato di kedua lengan tangannya. “Alasan saya karena anak dan cucu. Sering ditegur, akhirnya merasa malu sendiri. Sehingga saya berinisiatif hapus tato,” ujar Bili.

Tim teknis pelaksana hapus tato, Novi Candra Pribadi mengatakan, total peserta yang ikut dalam program hapus tato yang dilayani Klinik Pratama Polresta Banyuwangi mencapai puluhan orang.

Dalam sekali pelaksanaan program kegiatan hapus tato, lanjut dia, pihaknya mampu melayani sekitar 15 sampai 30 pasien baik pasien baru dan lama.

“Kegiatan hapus tato gratis ini sudah mulai tahun kemarin. Hingga kini sudah delapan kali lebih dilaksanakan. Ke depan akan dirutinkan setiap sebulan sekali,” ujar Novi.

Dia menambahkan program penghapusan tato tidak sekali proses langsung hilang begitu saja. Prosesnya membutuhkan beberapa kali penanganan.

“Tergantung beberapa hal, mulai jenis tato, tinta, lamanya tato, terus kedalaman tusukan tato. Untuk penanganan ada yang cukup 5 kali, bahkan 10 kali baru bisa hilang,” pungkasnya.


Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurhadi Joyo

Editor

Yunan Helmy