JATIMTIMES - Peringatan Hari Pendidikan Nasional tidak hanya menjadi momen untuk merayakan prestasi pendidikan. Melainkan juga penting sebagai kesempatan untuk merefleksikan tantangan dan potensi di dunia pendidikan.
Di Jawa Timur, tingkat partisipasi sekolah menjadi fokus utama dalam menilai efektivitas dan aksesibilitas sistem pendidikan.
Baca Juga : Kado Hardiknas, Pemkab Jember Luncurkan Si ANAK SENJA dan Si JELITA
Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS), dikutip Kamis (2/4), secara umum Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Jawa Timur mengalami kenaikan. Di masing-masing kelompok usia sekolah pada tahun 2023 cenderung meningkat dibandingkan tahun 2022.
APS 7–12 tahun naik dari 99,14 persen tahun 2022 menjadi 99,28 persen di tahun 2023. APS 13–15 tahun tidak mengalami kenaikan maupun penurunan pada periode 2022 dan 2023, tetap pada angka 97,64.
Sementara APS 16–18 tahun juga mengalami kenaikan dari 73,40 persen di tahun 2022 menjadi 74,07 persen di tahun 2023.
Untuk APS 13–15 tahun di Jawa Timur tahun 2023 terdapat sepuluh kabupaten/kota yang capaiannya sudah 99 persen. Pada tahun sebelumnya ada sembilan kabupaten/kota yang memiliki capaian 99 persen.
Tiga wilayah dengan capaian tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Lamongan (99,53 persen); Kabupaten Bojonegoro (99,37 persen) dan Kabupaten Mojokerto (99,33 persen).
Sebaliknya terdapat 13 kabupaten/kota yang berada di bawah capaian APS 13–15 tahun Jawa Timur. Tiga wilayah dengan capaian APS terendah di Jawa Timur tahun 2023 berturut-turut dari yang terendah adalah Kabupaten Sampang (92,49 persen), Kabupaten Situbondo (95,05 persen) serta Kabupaten Jember (95,11 persen).
Berdasarkan survei BPS, wilayah perkotaan memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang lebih memadai. Sehingga peluang untuk mengakses sekolah lebih terbuka dibandingkan wilayah perdesaan.
Pada tahun 2023 tidak ada satupun wilayah Kabupaten/ Kota yang capaian APS 13–15 tahun mencapai 100 persen. Meski demikian, capaian APS 13–15 di kabupaten/kota menunjukkan besaran yang cukup baik yaitu di atas 92 persen.
Harapannya, capaian APS pada kelompok usia ini akan mencapai 100 persen di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur melalui program wajib belajar 9 tahun.
Berikut ini 5 Kota/Kabupaten di wilayah Jawa Timur dengan angka partisipasi sekolah tertinggi 2023, di usia 16-18 tahun.
1. Kota Blitar
- usia 16-18 tahun sebanyak 91,70%
2. Kota Kediri
- usia 16-18 tahun sebanyak 87,18%
3. Kabupaten Magetan
- usia 16-18 tahun sebanyak 85,78%
4. Kabupaten Jombang
- usia 16-18 tahun sebanyak 85,43%
5. Kabupaten Nganjuk
- usia 16-18 tahun sebanyak 85,20%
Berikut ini 5 Kota/Kabupaten di wilayah Jawa Timur dengan angka partisipasi sekolah tertinggi 2023, di usia 13-15 tahun.
1. Kabupaten Lamongan
- usia 16-18 tahun sebanyak 99,53%
2. Kabupaten Bojonegoro
- usia 16-18 tahun sebanyak 99,37%
3. Kabupaten Mojokerto
- usia 16-18 tahun sebanyak 99,33%
4. Kabupaten Sidoarjo
- usia 16-18 tahun sebanyak 99,25%
5. Kabupaten Kediri
- usia 16-18 tahun sebanyak 99,23%
Berikut ini 5 Kota/Kabupaten di wilayah Jawa Timur dengan angka partisipasi sekolah tertinggi 2023, di usia 7-12 tahun.
1. Kabupaten Pacitan
- usia 7-12 tahun sebanyak 99,98%
2. Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Bangkalan
- usia 7-12 tahun sebanyak 99,75%
3. Kabupaten Malang, Kabupaten Magetan, Kabupaten Jombang
- usia 7-12 tahun sebanyak 99,71%
4. Kota Pasuruan
- usia 7-12 tahun sebanyak 99,70%
5. Kota Probolinggo
- usia 7-12 tahun sebanyak 99,68%
Demikian hasil survei BPS terkait Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Semoga membantu!
