JATIMTIMES - Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2024 di Kabupaten Malang berlangsung meriah. Pertunjukan berbagai kesenian daerah yang ditampilkan oleh siswa-siswi dan para guru dari Kabupaten Malang membuat suasana semarak.
Usai upacara, dilanjutkan dengan pertunjukan tarian gerabah yang ditampilkan oleh para murid dari SMPN 1 Pagelaran.
Baca Juga : Kado Hardiknas, Pemkab Jember Luncurkan Si ANAK SENJA dan Si JELITA
Dalam pertunjukan tersebut, tampak beberapa murid dari SMPN 1 Pagelaran membawa kendi gerabah serta selendang batik khas dari Pagelaran. Kemudian, selendang batik khas Pagelaran tersebut diserahkan kepada Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto.
Setelah itu, disusul dengan penampilan kesenian pencak silat dari anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang terdiri dari murid SD, SMP, SMA, mahasiswa hingga para guru.
Tampak seluruh anggota PSHT menunjukkan kuda-kuda dan beberapa jurus andalan. Dalam penampilannya, beberapa anggota PSHT juga memeragakan ketika sambung atau bertarung.
Usai bertarung dengan tangan kosong, keduanya melakukan sambung menggunakan pisau. Hal itu pun turut membuat jajaran Forkopimda Kabupaten Malang terpukau dengan aksi penampilan anggota PSHT.
Lalu, di akhir penampilannya, para anggota PSHT juga menyajikan aksi teatrikal. Dikisahkan, terdapat satu anggota PSHT perempuan yang dilarang ikut dan berlatih silat oleh kedua orang tuanya. Namun, beberapa waktu kemudian, terdapat kawanan penjahat yang menyerang kedua orang tuanya.
Anak perempuan yang merupakan anggota PSHT tersebut melawan sekitar lima orang laki-laki berbadan besar. Akhirnya kedua orang tua anak tersebut memperbolehkan anaknya ikut dalam PSHT.
Selanjutnya, sebagai penutup terdapat penampilan kesenian bantengan dari para guru yang berasal dari Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan Kecamatan Turen. Di tengah-tengah penampilan bantengan ini, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, Ketua DPRD Kabupaten Malang Darmadi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Suwadji beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Malang turun dari kursi undangan. Mereka berbaur dengan para guru dari Kecamatan Turen yang menampilkan kesenian bantengan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Suwadji mengatakan, bahwa untuk penampilan tarian gerabah yang ditampilkan siswa-siswi SMPN 1 Pagelaran menunjukkan kebersamaan dan rasa syukur terhadap keberhasilan.
Lalu, penampilan kedua ada pencak silat yang disajikan oleh para anggota PSHT yang terdiri dari murid SD, SMP, SMA hingga mahasiswa. Menurutnya, pencak silat merupakan perpaduan olahraga bela diri dan seni budaya.
"Sehingga terus menguri-uri budaya dan dengan pencak silat itu juga untuk mendidik siswa dan pesilat, memiliki kejujuran, keberanian, tanggung jawab dan jiwa ksatria," jelas Suwadji.
Selanjutnya, untuk penampilan kesenian bantengan juga merupakan upaya untuk melestarikan budaya yang ada di tengah-tengah masyarakat. Namun, pada penampilan bantengan kali ini, tidak murni penampilan kesenian bantengan.
"Bantengan ini tapi bukan murni bantengannya, tapi juga ada tarian yang menunjukkan semangat bhinneka tunggal ika dan semangat kebersamaan. Kemudian ada paduan suara dari SMPN 4 Kepanjen," pungkas Suwadji.