JATIMTIMES - Persebaya Surabaya tinggal menyisakan satu pertandingan di kompetisi Liga 1 2023/2024, yakni menghadapi Persik Kediri, Minggu (28/4/2024). Apapun hasil dari laga yang akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, itu sulit membawa Persebaya finish di 10 besar klasemen akhir.
Saat ini, tim berjuluk Bajul Ijo menempati posisi ke-12 dengan perolehan 39 poin hasil dari 9 kali menang, 12 kali seri, dan 12 kali kalah. Jika Persebaya menang lawan tim berjuluk Macan Putih, maka poin maksimal Persebaya adalah 42.
Baca Juga : Daftar Tarif Tol Trans Jawa Selama Mudik Lebaran 2024
Di posisi ke-11 klasemen sementara, PSM Makassar telah mengoleksi 41 poin dan masih menyisakan satu pertandingan. Sedangkan di posisi ke-10 ada Persija Jakarta dengan poin 42. Persija masih menyisakan dua pertandingan.
Praktis, Persebaya sangat sulit memperbaiki posisi, bahkan untuk naik satu peringkat saja. Manajemen Persebaya mengakui musim ini menjadi yang terburuk.
"Persebaya masih berada di peringkat ke-12. Inilah musim terburuk Persebaya sejak kembali ke Liga 1 pada 2018," demikian keterangan resmi Manajemen Persebaya, dikutip dari laman resmi klub, Jumat (26/4/2024).
Setelah menjuarai Liga 2 2017, Persebaya yang masuk kompetisi tertinggi tahun 2018 langsung bertengger ke papan atas. Persebaya berada di peringkat ke-5 klasemen akhir Liga 1 2018.
Musim berikutnya, Persebaya berhasil memperbaiki posisi. Tim kebanggaan Bonek berhasil menjadi runner up Liga 1 2019 atau rangking ke-2 pada klasemen akhir kompetisi.
Tahun selanjutnya, kompetisi terhenti karena wabah Covid-19. Saat itu, Persebaya sedang ada di peringkat ke-15 klasemen sementara Liga 1 2021/2022, karena baru dua kali bertanding dengan hasil sekali kalah sekali seri.
Baca Juga : Punya Modal 3 Kursi Dewan, PAN Berani Lirik Posisi Calon Wali Kota Blitar?
Setelah kompetisi kembali normal, pada Liga 1 2021/2022 Persebaya finish di peringkat ke-5. Selanjutnya pada Liga 2022/2023, tim asal Kota Pahlawan mengakhiri kompetisi dengan rangking ke-6.
Musim ini, Persebaya tampak begitu kesulitan meraih kemenangan. Empat kali pergantian pelatih, juga dinamika-dinamika lain, membuat penampilan Persebaya tidak pernah konsisten. Saat Coach Paul Munster datang pada awal tahun lalu, dia tidak bisa lagi mengubah komposisi pemain.
"Manajemen Persebaya meminta maaf sebesar-besarnya untuk musim yang mengecewakan ini. Mari menatap musim depan, dengan dukungan Bonek dan seluruh suporter Persebaya, kami akan berjuang lebih keras untuk mengembalikan Persebaya ke papan atas," ungkap Manajemen Persebaya.