JATIMTIMES - Bursa nama yang berpotensi maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Batu 2024 mulai bermunculan. Mulai dari ketua partai politik (Parpol) hingga putra daerah. Salah satunya kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ludi Tanarto. Namanya menjadi perbincangan usai menjadi caleg DPRD dengan raihan suara terbanyak di Kota Batu.
Menanggapi hal itu, Ludi Tanarto mengatakan bahwa untuk berancang-ancang ke Pilkada proses di internal partai masih panjang. Apalagi untuk menatap peluang diusung menjadi calon Wali Kota ataupun Wakil Wali Kota masih jauh.
Baca Juga : Harga Telur Ayam Melambung hingga Rp33 Ribu/Kg, Peternak Masih Tutupi Kerugian Akibat Pakan Mahal
"Proses itu di PKS masih belum berjalan sesuai tahapan. Apalagi masih bulan puasa. PKS sendiri ada tahapan yang harus dilalui sebelum muncul calon ada pemilu raya internal," ujar Ludi saat ditemui, Kamis (21/3/2024).
Dalam prosesnya, kata Ludi, kader partai yang akan menentukan siapa yang layak dicalonkan. Lalu nama yang muncul dilakukan dinilai bersama untuk memunculkan tiga nama dan dikonsultasikan ke tingkatan lebih tinggi.
Di luar dari proses itu, Ludi mengaku belum ada pembicaraan Pilkada atau pengusungan namanya dari partai lain atau hendak berkoalisi. Namun ia membenarkan bahwa berkoalisi menjadi keharusan lantaran PKS belum bisa mengajukan nama sendiri dari partai karena perolehan kursi DPRD yang hanya lima kursi.
"Belum ada sampai hari ini," jawabnya saat ditanya adanya komunikasi dari pihak lain untuk mencalonkan dirinya.
Ludi menyampaikan bahwa pihaknya berkomunikasi dengan baik terhadap semua partai politik. Akan tetapi dirinya tetap pada alur komunikasi partai jika membahas terkait jelang Pilkada. "Kami sebagai kader tidak bisa memutuskan nasib kami sendiri, jadi kader tidak menjadi berbeda dengan kebijakan partai," jelasnya.
Baca Juga : Konsolidasi, UIN Maliki Malang Perkuat Kemitraan dengan RS Pendidikan
Disinggung soal kabar dirinya dimungkinkan digandeng PKB, Ludi tak menampik bahwa telah mendengar informasi itu. Meskipun, ia akan kembali pada keputusan partai nantinya.
"Semuanya masih penjajakan. Kalau sudah dengar, iya. Banyak dari masyarakat menyampaikan. Tapi di kita tidak bisa menentukan nasib sendiri. Koalisinya kan koalisi partai, PKS juga menyambut ketua partai dengan ketua partai, prosesnya seperti itu," tegasnya.
Mengenai pandangan menunju kursi Wakil Wali Kota, ia masih enggan berkomentar lebih jauh. "Masih sangat dinamis, selalu mendengar dinamika di partai dan masyarakat. Kami siap ditempatkan di manapun, bahkan juga siap tidak ditempatkan di manapun," imbuhnya.