JATIMTIMES - Halim Perdanakusuma, Pahlawan Nasional Indonesia ini sudah tak asing di telinga kita. Sebagai penghormatan bagi jasa sang pahlawan, namanya dijadikan sebuah nama bandar udara di kota Jakarta.
Ia kala itu ikut berperang melawan penjajahan, nahas ia tewas ketika misi penerbangan dari Malaysia ke Indonesia.
Baca Juga : Di Desa Ini Ogoh-Ogoh Bisa Hidup Sendiri, Warga Sampai Dilarang Membuatnya
Tak banyak yang tahu kisah hidup 'The Black Mascot', julukan yang diberikan oleh ratu Inggris untuk Halim.
Lika-liku perjuangan telah ia lalui, bahkan sampai ikut perang dunia II di dataran Eropa.
Dilansir dari akun Tiktok @Fakta Madura, berikut beberapa fakta mengenai Halim Perdana Kusuma.
Awal Mula Perjuangan Halim Perdanakusuma
Angkatan Udara Inggris Atau Royal Air Force (RAF) Adalah Salah Satu Yang Terbaik Saat Perang Dunia II.
Mereka mati-matian mempertahankan langit Inggris dari serangan Jerman. Tentara Jerman tak pernah bisa menginjakkan kaki mereka di Inggris.
Setelah melemahkan Angkatan Udara Jerman, RAF mulai membombardir wilayah Jerman. Target utama mereka adalah pabrik-pabrik senjata dan objek strategis lainnya.
Salah Satu Kru Bomber Tersebut Adalah Orang Madura, Halim Perdanakusuma. Tak banyak yang tahu, jika salah satu Bapak TNI Angkatan Udara ini pernah berlaga di medan perang Eropa.
Abdul Halim Perdanakusuma lahir di Sampang Madura 18 November 1922. Dia sempat mengikuti pendidikan pamong praja di era Hindia Belanda.
Menjelang Perang Dunia II, Belanda merekrut banyak pemuda pribumi untuk dijadikan tentara. Halim menjadi perwira AL Belanda dan bertugas di kapal torpedo.
Dalam sebuah pertempuran mengadang armada Jepang, kapalnya terkena tembakan. Sebagian awaknya diselamatkan kapal Inggris dan dibawa ke India.
Di India Halim Perdanakusuma Mengikuti Pendidikan Angkatan Udara
Baca Juga : Tips Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga di Bulan Ramadan
Halim mengajukan permohonan pindah ke Angkatan Udara. Dia kemudian mengikuti pendidikan di Royal Canadian Air Force jurusan navigasi. Di London, Halim menjadi anggota Angkatan Udara Kerajaan Inggris atau Royal Air Force (RAF). Dia bertugas di Skadron Pengebom dan mengawaki pesawat jenis Lancaster dan Liberator.
"Selama bertugas di Angkatan Udara Kerajaan Inggris, tercatat sudah 42 kali ikut dalam serangan udara ke wilayah Jerman dan Prancis," demikian ditulis dalam buku Bakti TNI Angkatan Udara 1946-2003.
Dia Dijuluki The Black Mascot
Istimewanya, setiap kali dia ikut dalam misi pengeboman, seluruh pesawat dapat kembali dengan selamat. Kehadirannya dianggap membawa keberuntungan untuk tim. "Halim kemudian dijuluki sebagai black mascot atau si jimat hitam." Pengalamannya di RAF kelak sangat berguna selama perang kemerdekaan Indonesia.
Kembali ke Tanah Air
Setelah Mendengar Berita Kemerdekaan Republik Indonesia, Halim Kembali ke Tanah Air.
Dia turut membidani Angkatan Udara Republik Indonesia. Salah satu misi yang dirancangnya adalah mengebom markas Belanda di Ambarawa, Salatiga dan Semarang.
Halim Perdanakusuma Gugur Dalam Misi Penerbangan
Halim bersama pilot Iswahjudi menerbangkan pesawat Avro Anson RI-003 dari Thailand menuju Bukittinggi. Nahas, pesawat tersebut diterjang badai hingga mengalami kecelakaan tanggal 14 Desember 1947.
"Pesawat tersebut jatuh di Pantai Lumut, Tanjung Hantu, Semenanjung Malaka," tulis TNI AU. Pemerintah Indonesia menganugerahi beliau penghargaan sebagai Pahlawan Nasional tahun 1975.