free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Harmoni Nyepi dan Ramadan di Blitar: Desa Pasirharjo, Oase Toleransi Antar Umat Beragama

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

12 - Mar - 2024, 02:29

Placeholder
Suasana Hari Raya Nyepi dan awal Ramadan di Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. (Foto: Tim JatimTIMES)

JATIMTIMES- Suasana tenang dan damai menyelimuti Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, saat Hari Raya Nyepi bersamaan dengan awal Ramadan, Senin (11/3/2024). 

Di tengah perayaan yang sakral bagi umat Hindu, warga Desa Pasirharjo menunjukkan kepedulian dan kebersamaan yang luar biasa, mewujudkan harmoni antar umat beragama.

Baca Juga : Tata Cara Mandi Keramas Sebelum Puasa Ramadan: Doa dan Langkah-langkahnya

Pagi telah menjelang saat Nyepi tiba. Di pura-pura dan rumah-rumah ibadah umat Hindu, suasana hening dan suci terasa begitu kental. Sementara itu, di masjid dan mushola Desa Pasirharjo, warga Muslim berkumpul untuk melaksanakan ibadah salat subuh. Meskipun belum terang benar, cahaya bulan masih menyinari langit, memancarkan keindahan alam yang menyejukkan.

Setelah salat subuh, persiapan untuk salat tarawih pun dimulai. Namun, tak seperti biasanya, sound system yang biasa mengumandangkan suara imam dan melodi alunan ayat suci kini tetap berdiam diri. Warga berkumpul di saf-saf yang telah disiapkan, menatap langit yang mulai terang dengan tulus dalam kesunyian. Meski tanpa suara pengeras, semangat ibadah mereka tak pernah surut.

Salah seorang warga berusia paruh baya, menuturkan betapa berartinya kesempatan untuk menunjukkan penghormatan kepada tetangga seiman yang sedang merayakan Hari Raya Nyepi. 

"Kami di sini merasa bahwa kebersamaan dan saling menghormati adalah hal yang sangat penting. Kita harus saling mendukung dan menghargai perbedaan," ujarnya dengan penuh keyakinan.

Dalam suasana yang penuh kekhidmatan, imam mulai memimpin salat tarawih. Suara ayat suci yang merdu terdengar jelas, meskipun hanya diperdengarkan oleh suara alam dan kekhusyukan hati para jamaah. Dalam keheningan tersebut, kesucian dan ketulusan ibadah semakin terasa menyatu dengan alam sekitar.

Saat matahari mulai menampakkan sinarnya, warga Desa Pasirharjo menjalankan kegiatan sehari-hari dengan penuh pengertian terhadap perayaan Nyepi. Aktivitas di desa ini dipertahankan, kendaraan bermotor tidak terdengar bising melintas di jalan, dan segala bentuk hiburan pun ditunda. Semua ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada saudara-saudara seiman yang sedang melaksanakan puasa dan perayaan Nyepi.

Kepala Desa Pasirharjo, Chusana, dengan bangga mengungkapkan bahwa toleransi dan kerukunan antar umat beragama sudah menjadi bagian dari budaya dan tradisi yang terjaga di desanya sejak lama. 

"Kami menganggap perbedaan adalah anugerah, bukan penghalang. Kami senantiasa berusaha mempererat tali persaudaraan antarumat beragama," tuturnya dengan penuh semangat.

Baca Juga : Tak Boleh Ganggu Lalu Lintas, Bagi-Bagi Takjil Gratis Ramadan Wajib Sampaikan Pemberitahuan

Chusana, menegaskan, meskipun umat Hindu merupakan minoritas, warga desa selalu kompak dalam saling membantu dan menghormati kepercayaan sesama.

"Sama saja tiap tahunnya, warga selalu menunjukkan toleransi dengan saling menghormati dan membantu. Cuma saat ini bersamaan dengan awal Ramadan. Sehingga selain salat lima waktu yang tanpa pengeras suara, masjid dan mushola juga cuma memakai sound system dalam tempat ibadah saat salat tarawih," imbuhnya.

Di tengah perayaan Nyepi, umat Hindu Desa Pasirharjo tidak sendirian. Mereka mendapat dukungan dan bantuan penuh dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, pecalang, dan Banser. Setiap langkah dan kegiatan yang mereka lakukan selalu mendapat sambutan hangat dan partisipasi dari seluruh warga desa, tanpa terkecuali. Desa Pasirharjo memiliki sebanyak 340 umat Hindu, yang terdiri dari 130 kepala keluarga dari total 1.250 kepala keluarga di desa tersebut.

Pada malam hari, suasana Nyepi semakin terasa kental. Langit yang gelap dipenuhi oleh cahaya gemerlap bintang-bintang, sementara warga Desa Pasirharjo tetap menjaga keheningan dalam beribadah. Di pura-pura, upacara penutupan Nyepi dilakukan dengan khidmat, menandai berakhirnya masa refleksi dan introspeksi bagi umat Hindu.

Saat itu juga, di masjid dan mushola, warga Desa Pasirharjo mengakhiri ibadah tarawih dengan doa bersama, memohon kepada Tuhan agar memberkati dan melindungi semua umat di dunia. Dalam doa tersebut, terpatri harapan untuk terus memelihara kerukunan dan toleransi antar umat beragama, agar kebersamaan yang tercipta bisa terus abadi dari generasi ke generasi.

Dengan kisah harmoni Nyepi dan Ramadan yang terwujud di Desa Pasirharjo, dunia diingatkan akan pentingnya saling menghormati, mendukung, dan memelihara keberagaman. Semoga semangat toleransi dan kerukunan yang terpancar dari desa ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk menjaga kedamaian dan harmoni, tidak hanya dalam momen-momen sakral seperti ini, tetapi sepanjang waktu.


Topik

Peristiwa Nyepi ramadan puasa ramadan pasirharjo blitar



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Sri Kurnia Mahiruni