free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Tak Bisa Dianggap Remeh, ABK Penyandang Autism Pamerkan Karya Mural Bagus

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Yunan Helmy

05 - Mar - 2024, 23:48

Placeholder
Salah satu karya mural ABK penyandang autism. (Anggara Sudiongko/MalangTimes)

JATIMTIMES - Karya mural dipamerkan di gedung Malang Creative Centre (MCC), Jawa Timur, Selasa (5/3/2024). Paduan warna-warni cat dibubuhkan di papan kanvas dan melebur menjadi sebuah karya seni yang apik. 

Menariknya, karya seni mural ini bukan dibuat oleh seorang seniman atau pelukis profesional, melainkan dibuat oleh para anak berkebutuhan khusus (ABK) penyandang autism. 

1

Karya seni mural yang apik ini menunjukkan bakat seni yang dimiliki ABK penyandang autism tak kalah dari orang-orang normal kebanyakan. Mereka mampu memadupadankan warna menjadi sebuah karya mural dengan nilai visual yang menakjubkan. Misalnya mural dinosaurus, tokoh kartun Spongebob, hingga astronot luar angkasa.

Baca Juga : Pengunjung Pantai Teluk Asmara Keluhkan Bayar Parkir 20 Ribu Tapi Lahan Becek 

 

Founder Malang Autism Center (MAC) Muhammad Cahyadi menjelaskan, karya mural ini membuktikan bahwa ABK penyandang autism mampu  memahami dan melakukan tindakan konkret dari apa yang dilatihkan kepadanya.

2

Meski ABK penyandang autism kerap dianggap remeh, dengan pendamping dan pelatihan yang diberikan secara intensif, mereka mampu menginterpretasikan apa yang diajarkan.

"Ketika mereka diberikan kesempatan, diberikan dukungan, pendampingan, terbukti mereka bisa. Terbukti dalam workshop Wouww dan MAC ini," katanya.

Lantas mengapa karya mural? Dijelaskan Cahyadi, para ABK penyandang autsim, khususnya di MAC, lebih dominan memiliki bakat dan minat yang lebih mengarah pada seni lukis. Dari 12 ABK penyandang autism yang diberikan pelatihan pengecatan dan seni dekoratif, 4 di antaranya oleh trainer memang dinyatakan dapat dilatih lebih dalam lagi untuk menjadi seorang pekerja mural.

5

Untuk itu, melalui pelatihan bertajuk Rupa Citra, hal tersebut  upaya  memberikan pengalaman serta wawasan kepada ABK penyandang autism terkait mural. "Mereka nantinya dapat mengarah pada pekerja seni dekoratif mural ataupun pekerja cat profesional," tuturnya.

Pelatihan ini, lanjut Cahyadi, juga menjadi bagian dari upaya untuk menumbuhkan kemandirian kepada ABK penyandang autism, seperti halnya kemandirian secara sosial dengan mereka mampu mengendalikan emosi.

6

Lebih dari itu, tentu pada akhirnya ABK penyandang autism akan memiliki rutinitas positif yang dapat dilakukan setiap hari. Mereka ke depannya juga tak lagi menjadi beban bagi keluarganya, dalam artian memiliki kemandirian ekonomi.

Pelatihan pada anak autism dalam orientasi mampu mandiri sosial ataupun ekonomi, tidak bergantung pada usia. Ketika mereka mampu tenang, memahami perintah dan mampu mengontrol emosi, maka hal itu menjadi indikator bahwa anak tersebut sudah dapat dilatih.

3

"Tapi yang jelas, apa pun pelatihan yang diberikan, asal ada kurikulumnya, ada programnya, semuanya pasti akan berdampak pada perilaku anak, khususnya ABK penyandang autslism. Anak akan merasa punya satu hal baru untuk dikerjakan dan ujungnya mereka akan fokus, tertib dan tenang," jelas Cahyadi.

Ricky Soesanto, chief operation officer sekaligus founder Wouww, mengatakan bahwa para ABK penyandang autism nantinya akan mendapatkan sertifikat pelatihan atau keahlian yang dikeluarkan oleh balai latihan kerja (BLK) bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker).

4

Dengan mendapatkan sertifikasi industri ini, hal tersebut menandakan para ABK  penyandang autism telah menguasai keterampilan dengan baik. Sehingga, dunia industri kemudian tak ragu dalam menjalin kerjasama dengan para ABK penyandang autism ini.

Baca Juga : Viral, Wanita Berpakaian Seksi Diduga PSK Miliki Suara Merdu hingga Mahir Baca Al Quran

 

Selain itu, pelatihan ini  mempertemukan keterampilan dengan kebutuhan industri masa kini. "Melalui pelatihan pengecatan dan seni dekoratif ini, kami ingin memberikan anak-anak kesempatan untuk mengembangkan potensi mereka," terang Ricky pelaku pelaku industri cat yang mewadahi para ABK penyandang autism ini.

Keterampilan pengecatan dan seni dekoratif memang menjadi topik utama dalam pelatihan kepada ABK penyandang autism ini. Hal ini karena mempertimbangkan profesi baru yang tengah berkembang di masyarakat. 

Menurut dia, ada banyak sekali kebutuhan seni dekoratif yang diaplikasikan pada berbagai ruang publik dan bangunan. Misalnya dalam bentuk mural yang diterapkan di dinding bangunan hotel, restoran, maupun area publik lainnya.

Di sisi lain, ada banyak penelitian yang menyebutkan bahwa penyandang autisme memiliki fokus dan kreativitas tinggi. Selain itu, pelatihan keterampilan berbasis seni juga dipercaya sebagai salah satu aktivitas terbaik untuk menggali kreativitas tersebut dan mengembangkannya ke arah yang positif.

"Dan harapan kami berujung kemandirian ekonomi mereka di masa mendatang," pungkasnya.

Untuk diketahui, pelatihan Rupa Citra sendiri diselenggarakan mulai 27 Februari 2024 hingga 6 Maret 2024. Tema yang diusung adalah "Mural Artist dan Tenaga Cat Profesional". Pelatihan tersebut diberikan khusus untuk ABK usia 17-28 tahun yang berdomisili di Malang, dan terlebih dahulu melakukan pendaftaran.

 


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Yunan Helmy