free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Olahraga

Persebaya Protes Permainan Barbar Wahyudi Hamisi dan Kepemimpinan Wasit Ginanjar

Penulis : Muhammad Choirul Anwar - Editor : A Yahya

05 - Mar - 2024, 17:23

Placeholder
Tendangan Wahyudi Hamisi ke kepala Bruno Moreira.

JATIMTIMES - Manajemen Persebaya Surabaya melayangkan surat protes kepada PSSI terhadap Wahyudi Hamisi dan Kepemimpinan wasit Ginanjar Rahman Latief dalam pertandingan lanjutan Liga 1 2023/2024 ketika tim berjuluk Bajol Ijo menjamu PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (3/3/2024) lalu.

Dalam laga tersebut, manajemen Persebaya menyebut bahwa Hamisi bermain dengan brutal. Laga tersebut sempat diwarnai keributan antar-pemain ketika aksi Hamisi membahayakan pemain Persebaya Bruno Moreira. 

Baca Juga : 2024 dan Dinamika Harga Emas: Perspektif Ekonomi Makro dan Mikro

"Di saat Bruno sedang tersungkur kesakitan, setelah kakinya ditendang dari belakang oleh bek lawan, bola menggelinding ke arah kepalanya, tanpa ampun Hamisi menghajar kepala Bruno dengan pul sepatunya," tulis akun ofisial Persebaya, dikutip pada Selasa (5/3/2024).

Insiden tersebut kembali membuka ingatan aksi Hamisi beberapa tahun sebelumnya. Pada 13 Oktober 2018, tulang fibula kaki Robertino Pugliara patah di Stadion Gelora Bung Tomo. Penyebabnya tekel dengan dua kaki dari belakang yang dilakukan Wahyudi Hamisi. 

"Tekel itu begitu kejam dan mematikan. Sejak saat itu tamatlah karir sepak bola Pugliara. Kemarin, 3 Maret 2024, keberutalan Hamisi terulang. Korbannya kini adalah Bruno Moreira," selal Persebaya.

Persebaya menyebut, kebrutalan Hamisi bisa dilihat dari tayangan ulang pertandingan tersebut. Dari video dengan beragam sudut pandang, jelas terlihat, tendangan Hamisi memang sengaja ditujukan ke kepala Bruno, bukan ke bola.

"Persebaya menilai betapa membahayakan perbuatan Hamisi itu. Tindakan menendang bagian belakang kepala bisa menyebabkan traumatic brain injury, mengakibatkan cacat bahkan kematian," jelas Persebaya.

Manajemen Persebaya juga langsung melakukan pemeriksaan lanjutan pada Bruno untuk memastikan kondisinya baik-baik saja. Anehnya, lanjut Persebaya, untuk perbuatan barbar seperti itu, wasit Ginanjar Rahman Latief hanya memberikan kartu kuning ke Hamisi.

Baca Juga : 5 Negara Ini Memiliki Tradisi Unik dan Menarik di Bulan Ramadhan 

"Sama seperti kejadian 13 Oktober 2018, Hamisi sangat jelas dan layak untuk diberikan kartu merah, namun hanya diberi kartu kuning. Padahal, jelas dalam Kode Disiplin PSSI, maupun Law 12 dalam Laws of The Game, violent conduct seperti itu hukumannya adalah kartu merah langsung," tandasnya.

Padahal, kaki Hamisi menghajar kepala Bruno tepat di depan Ginanjar dalam jarak yang sangat dekat. Karena itu, Persebaya melayangkan surat protes ke PSSI terhadap kebrutalan Hamisi dan kepemimpinan wasit Ginanjar.  Protes tersebut disertai dengan bukti-bukti yang ada.

"Sepanjang pertandingan kemarin dia banyak melakukan tindakan yang harusnya mendapatkan kartu merah maupun kuning, namun wasit Ginanjar abai. Sepak bola olahraga keras, tanpa pemain barbar pun, risiko terburuk yaitu kematian selalu mengintai. Risiko itu akan berlipat ketika ada pemain seperti Hamisi," ungkap Persebaya.


Topik

Olahraga pesebaya surabaya barbar hamisi permainan barbar pssi wahyudi-hamisi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhammad Choirul Anwar

Editor

A Yahya