JATIMTIMES - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jombang cukup memperihatinkan. Betapa tidak, 4 orang dinyatakan meninggal dunia akibat DBD dalam kurun waktu satu bulan.
Direktur RSUD Jombang dr Ma'murotus Sa'diyah mengatakan, ada 4 pasien DBD yang meninggal dunia pada Februari 2024. Terdiri dari 3 pasien anak dan 1 berusia dewasa.
Baca Juga : Profil Wilhelmina, Ratu Belanda yang Terkenal Tegas dan Menolak Kemerdekaan RI
Kasus pasien DBD meninggal dunia terakhir terjadi pada Selasa (20/02/2024). Yaitu pasien berusia 4 tahun asal Kecamatan Mojoagung. Dia meninggal dunia karena kondisi dengue shock syndrome (DSS).
"Empat pasiem meninggal semuanya di bulan Februari. Dengue shock syndrome semuanya," ujarnya saat diwawancarai di RSUD Jombang, Jalan KH Wahid Hasyim, Kamis (22/02/2024).
Ma'murotus mengatakan, pasien DBD yang masuk ke RSUD Jombang tercatat mulai bulan Oktober 2023. Sejak saat itu, pasien DBD terus melonjak setiap bulannya.
Di bulan Oktober tercatat ada 20 pasien, November 23, Desember 67. Kemudian Januari 2024 terdapat 121 pasien. "Februari saat ini kan belum berakhir ya, ini sudah 131 pasien. Yang masih dirawat 21 orang," ungkapnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Jombang Syaiful Anwar menyebut, ada 331 pasien inveksi virus dengue (IVD) di Jombang. Angka tersebut meliputi kasus DBD, demam dengue (DD) dan suspek DD.
"Dibanding tahun 2023 kemarin sebanyak 130 kasus murni DBD. Untuk tahun ini kami melaporkan IVD bukan DBD saja," terangnya.
Meski kasus DBD tercatat melonjak, Dinkes Jombang belum menyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Syaiful masih menunggu instruksi dari Kementerian Kesehatan.
Baca Juga : Tingkatkan Kapasitas Kader Posbindu, Dinkes Kota Kediri Sosialisasi Deteksi Dini Kesehatan Indera
"Kami menunggu intruski dari pemerintah pusat maupun provinsi. Karena penentuan KLB nanti kami harus mendapatkan dukungan maupun araham dari jenjang yang lebih tinggi," ujarnya.
Menurut Syaiful, melonjaknya kasus DBD dipengaruhi sejumlah faktor. Antara lain curah hujan tinggi, meningkatnya habitat nyamuk aedes aegypti, kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) masih lemah, angka bebas jentik nyamuk masih 80-90 persen dan kurangnya prilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat.
Karena itu ia meminta masyarakat melakukan PSN dengan cara menutup penampungan air, menguras bak mandi dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air.
"Masyarakat juga diminta segera periksa bila menjumpai gejala panas dan nyeri kepala depan. Kami mohon masyarakat agar betul-betul memperhatikan pola hidup bersih dan sehat," kaya Syaiful.