JATIMTIMES - Luapan Kali Buntung kembali mengakibatkan banjir di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim). Kali tersebut belum sepekan ini dicek oleh Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono yang memimpin langsung susur sungai sekaligus pembersihan eceng gondok di area Juanda dan Bungurasih Sidoarjo, Kamis (15/2/2024) lalu.
Sungai yang kini sedang dibersihkan di area hilirnya ini ternyata membuat banjir besar di sejumlah desa di Kecamatan Taman. Salah satunya, di Desa Trosobo. Dari 9 RW yang ada di wilayah desa ini, mayoritasnya terdampak banjir, dengan kondisi terparah di wilayah RW 02, RW 04, RW 05 dan RW 07.
Baca Juga : Intensitas Hujan di Wilayah Jatim Hari Ini Diprediksi Masih Tinggi dan Merata
Merespon kondisi ini, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Gatot Soebroto langsung meninjau kondisi banjir di desa ini, Senin (19/2/2024) sore. Gatot didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Satriyo Nurseno dan Kades setempat, Heri Achmadi.
Selain menyerahkan bantuan berupa, selimut, alas tidur, makanan siap saji dan sejumlah bantuan logistik lainnya, Kalaksa BPBD Jatim juga meninjau sejumlah lokasi banjir, utamanya yang berada di pinggiran aliran Kali Buntung.
Dari peninjauan di lokasi, Gatot mendapati eceng gondok yang memenuhi sebagian Sungai Buntung. Bahkan, di wilayah RT 01 RW 07, selain eceng gondok, tumpukan sampah dan tanaman merambat lainnya juga tampak memenuhi bibir sungai.
"Kita sudah koordinasi dengan Dinas PU SDA untuk meminta bantuan alat berat untuk membersihkan eceng gondok dan sampah di sungai ini," ujarnya.
Selain dengan Dinas PU SDA, Kalaksa Gatot Soebroto juga berkoordinasi dengan Dinsos Jatim untuk pendirian dapur umum, mengingat sejumlah warga telah ada yang mengungsi di masjid dan sekolahan setempat.
"Bagi warga yang merasakan sakit atau gatal-gatal, silakan ke lokasi pengungsian untuk mendapatkan pemeriksaan dan obat-obatan," ujarnya usai berkoordinasi dengan Dinkes Jatim.
Sementara, Kades Trosobo Heri Achmadi mengungkapkan, banjir yang terjadi di wilayahnya sebetulnya telah berlangsung sejak dua Minggu lalu. Namun, kondisinya semakin parah sejak Minggu (18/2/2024), hingga meluap ke sejumlah titik, termasuk hingga ke halaman kantor desanya.
"Ini yang terparah dari banjir-banjir sebelumnya. Biasanya tidak sampai ke balai desa," ujarnya.