JATIMTIMES - Antusias proses pemungutan suara di Lapas Kelas I Malang cukup tinggi. Sebanyak 2.246 warga binaan yang masuk dalam DPTb bergiliran untuk menyalurkan hak suaranya.
Proses pencoblosan di TPS Lokasi Khusus (Loksus) Lapas Kelas I Malang tidak banyak berbeda dengan tempat lain. Para WBP yang terdaftar menjadi DPTb mengantre di 10 TPS yang disediakan. Mereka dengan tertib membawa surat undangan DPTb yang kemudian diserahkan kepada petugas KPPS.
Baca Juga : Hasil Sementara Quick Count Pilpres 2024, Kandang Banteng Bali Dibobol Prabowo-Gibran
Usai memenuhi hak dengan menyalurkan suaranya pada Pemilu 2024 di bilik suara, WBP langsung memasukkan surat suara ke kotak suara masing-masing. Di akhir, para WBP mencelupkan jari ke tinta sebagai tanda telah menyalurkan hak pilihnya.
Yang membedakan hanya pengamanan pada Pemilu 2024 ditambah untuk mengawal para WBP tersebut.
Kalapas Kelas I Malang, Ketut Akbar Herry Achjar mengatakan bahwa persiapan untuk menggelar Pemilu 2024 telah dilakukan sejak H-7. Hal itu untuk memfasilitasi WBP yang terdaftar sejumlah 2.246 pemilih.
Lapas Malang sendiri terus berkoordinasi dengan TNI Polri untuk proses pengamanan. Dan pada setiap TPS sendiri diamankan sebanyak 12 personel.
“Pengamanan kami bersinergi dengan TNI Polri selama pemilu, mulai h-7 kami mempertebal pengamanan untuk deteksi dini dalam hal keamanan di lapas,” kata Kalapas Malang yang akrab disapa Akbar itu.
Selama proses pencoblosan surat suara, Akbar menjelaskan tidak ada permasalahan yang berarti. Seperti contohnya kekurangan surat suara atau gangguan masalah keamanan lain.
Baca Juga : Pj Wali Kota Malang Ingatkan Pemilih Pemula Jadi Penentu Masa Depan Bangsa
Usai proses penyaluran hak suara selesai, nantinya akan langsung dilakukan penghitungan di dalam lapas. Kemudian, hasil C1 akan dibawa ke PPS di tingkat kelurahan.
Sementara itu, salah satu WBP, Ahwan Nuron (36) warga Kepanjen, Kabupaten Malang mengaku senang bisa menyalurkan hak suaranya. Karena sebelumnya ia khawatir jika tidak bisa menyalurkan hak suaranya karena masih meringkuk di dalam penjara.
“Saya sudah memilih pemimpin yang tegas, karena pentingnya Pemilu untuk menentukan yang lebih baik,” kata Ahwan.