JATIMTIMES - Berakhirnya masa kampanye Pemilu 2024 tak membuat partai politik (Parpol) tinggal diam. Di Kabupaten Malang, parpol ramai-ramai menyiapkan saksi dengan pembekalan.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi potensi kecurangan saat pemilu berlangsung. Sejumlah parpol beranggapan kecurangan pemilu tak terlihat namun tercium.
Baca Juga : 100 Hari Kerja Pj Wali Kota Kediri Banyak Capaian Kinerja Yang Telah Diraih di Masa Kepemimpinannya
Seperti dikatakan Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Abdul Qodir, untuk mengamankan 7.761 TPS di seluruh wilayah Kabupaten Malang, pihaknya menyiapkan 15 ribu lebih saksi. Dengan jumlah dua saksi setiap TPS. Para saksi tersebut dibekali dengan bimbingan teknis.
"Pelatihan saksi sudah dilakukan, untuk antisipasi kecurangan yang berpotensi terjadi saat pencoblosan," kata Abdul Qodir.
Terhadap saksi, juga tim pendamping masing-masing desa, ia berharap mampu menjalankan penugasan dalam pengawalan dengan baik. Ditanya mengenai potensi yang ada, pihaknya menekankan pada netralitas aparatur negara. Yakni agar tidak ikut serta melakukan intervensi atas berbagai kepentingan. Bagi dia, potensi kecurangan yang tak tampak dapat berdampak buruk bagi demokrasi.
"Tidak tampak wujudnya (kecurangan), namun tercium baunya. Artinya, sudah jadi seruan moral kita selaku peserta pemilu meminta kepada seluruh aparatur pemerintah tanpa kecuali, ayo kita sukseskan Pemilu 2024 dengan bertindak netral," tegasnya.
Baginya, penguatan saksi sangat penting dalam rangka menjaga pemilu 14 Februaribruari 2024 nanti dari potensi- potensi kecurangan. Ia tidak ingin ada aparatur negara bersikap dan bertindak partisan. "Karena kami masih percaya, bahwa aparatur pemerintah yang ada di Kabupaten Malang profesional," imbuh pria yang disapa Adeng itu.
Dalam mengisi masa tenang pihaknya melakukan evaluasi internal. Termasuk mengenai kampanye yang dilakukan sebelumnya. Pihaknya juga melakukan penertiban APK yang diimbau pada setiap Caleg dan anggota untuk bisa menghormati ketentuan. "Bukan hanya partai yang taat aturan, tapi partai harus selalu mengedepankan etika dalam berpolitik," ucapnya.
Baca Juga : Bawaslu Ngawi Gelar Apel Siaga Pengawasan Pemilu 2024
Di lain pihak, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) juga melakukan hal serupa. Pembekalan saksi-saksi dilakukan agar mengantisipasi segala kondisi saat pemilihan berlangsung. Ketua DPC Partai Gerindra Chusni Mubarak menyampaikan pihaknya telah menyiapkan masing-masing dua saksi setiap TPS. Proses bimbingan teknis juga sudah dilakukan setiap kecamatan hingga rampung sebelum masa tenang tiba.
"Dua saksi setiap TPS sudah kami siapkan, melalui fase Bintek. Baik partai maupun untuk Pilpres. Artinya saksi harus punya kemampuan, terdidik, terlatih. Terkait apa yang harus dilaksanakan saat proses penghitungan suara," ungkap Chusni.
Dalam pelatihan, sambung Chusni, diberikan materi teknis persaksian, situasi TPS, sistem pelaporan dan beberapa hal penting lainnya. Selain itu, kata Chusni pihaknya juga menyiapkan badan Adhoc Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Partai Gerindra untuk turut mengawal Pemilu.
Terkait potensi kecurangan, Chusni menyampaikan dirinya selalu berprasangka baik. Dimana semua parpol ingin menciptakan pemilu jujur, adil, dan aman. "Semangat itu pasti sama, kita tidak punya pikiran kemana-mana," tuturnya.
