JATIMTIMES - Aliansi Mahasiswa Indonesia Bersatu menyuarakan anti politik dinasti yang dianggap tengah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. Hal tersebut disuarakan dalam aksi yang digelar serentak pada Kamis (11/1/2024) siang tadi. Aksi serupa juga dilakukan oleh sejumlah mahasiswa di Kota Malang. Aksi tersebut dilakukan di Universitas Merdeka, Kamis (11/1/2024).
Koordinator aksi Aliansi Mahasiswa Indonesia Bersatu Satrio Panji Sadewo mengatakan, Presiden Joko Widodo membangun dinasti politik dengan mencalonkam putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Menurutnya, pencalonan Gibran dalam kontestasi pilpres mencederai cita-cita reformasi dan struktur demokrasi serta menjadikan Negara Indonesia menjadi celaan di seluruh negara di dunia ini. Satrio melanjutkan jika hal tersebutlah yang memaksa kesadaran mahasiwa Indonesia untuk menyatukan gerak perlawanan di semua kota.
"Ambisi Prabowo untuk tetap maju menjadi calon presiden akan menjadi penghinaan terhadap semua proses perjuangan reformasi dan demokrasi," jelasnya.
"Kolaborasinya dengan Gibran ini membuat kami geram dan muak, sehingga tekad kami untuk melawan tidak akan pernah padam dan semakin berlipat ganda," terangnya.
Sebagai informasi, Kamis (11/1/2024) serentak pada pukul 11.00 WIB, sebanyak 899 kampus di 35 provinsi dengan melibatkan tidak kurang dari 14.000 mahasiswa sedang bergerak melakukan aksi-aksi informasi. Yakni dengan membagikan 4 juta selebaran di depan kampus masing-masing untuk menyadarkan rakyat akan pelanggaran HAM Prabowo dan buruknya politik dinasti.
"Semua upaya membunuh demokrasi, menghapus sejarah, ketamakan pada kekuasaan pasti akan berbuah perlawanan panjang. Baiknya Presiden Jokowi kembali membuka sejarah bahwa perlawanan tak pernah berhenti walau hasil pemilu 1997 Soeharto dilantik akan tetapi pada bulan Mei 1998 atau 71 hari kemudian ia di tumbangkan oleh gerakan mahasiswa," bebernya.
Baca Juga : Hakim Semprot JPU Kejari Gresik, Lepas BB Laka Tanpa Penetapan
Menurutnya, aksi dari para mahasiswa akan terus berjalan, beriringan dengan gerakan moral yang akan semakin solid dan terorganisir. "Hal itu akan sejalan dengan buruknya proses demokrasi dan ambisi Presiden Jokowi membangun politik dinasti serta mencegah penghapusan sejarah pelanggaran HAM di Indonesia yang dilakukan Prabowo," tandasnya.
Lebih lanjut, rute aksi yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Indonesia Bersatu di Universitas Merdeka Malang yaitu titik awal di depan gedung Rektorat Universitas Merdeka Malang. Selanjutnya ratusan masa aksi membagikan selebaran di depan Gedung FH,FTI, dan berakhir di lampu merah Perempatan Dieng Kota Malang. Sebagai tambahan informasi, di Kota Malang sendiri sedikitnya lebih dari 20 kampus swasta dan negeri juga melakukan hal yang sama.