JATIMTIMES - Permasalahan juru parkir (jukir) nakal tampaknya belum juga terselesaikan di Kota Malang. Sebab selalu saja ada masalah yang terjadi antara jukir dengan pemilik kendaraan di Kota Malang. Polemik ini akhirnya beredar di media sosial hingga menjadi viral.
Setelah belum lama ini viral video adu mulut antara pengendara mobil dengan seorang jukir di Pasar Besar Kota Malang. Lantas paling anyar, warga mengeluh jukir tak mau bekerja namun meminta uang tarif parkir di Jalan Bendungan Sutami.
Baca Juga : Sudah Bisa Dilalui, DPRD Kota Malang Sarankan PSU Jembatan Lembah Dieng segera Diserahkan
Warga tersebut mengeluhkan jukir nakal melalui akun X pribadinya @Justicia1945. Dalam penjelasannya, Justicia tengah mampir toko aksesori komputer di Jalan Bendungan Sutami, Sumbersari, Lowokwaru, Kota Malang.
Saat mobil yang dikendarai datang, ia mengaku tak diarahkan untuk parkir di titik tertentu. Ia malah mencari sendiri parkir di wilayah tersebut. Namun saat hendak pergi, tiba-tiba jukir datang.
"Jukir di blossomzones sutami. Pas dateng dia duduk² jagongan aja gak bantuin buat parkir (cari parkir sendiri), pas giliran mau keluar dari wilayahnya baru lari ke jalan buat seolah² menyabrangkan," tulis akun tersebut.
Tak hanya itu, akun tersebut juga mengeluh memberi uang parkir Rp 10 ribu, namun tak diberi kembalian. Padahal sesuai perda Kota Malang parkir kendaraan roda empat tarifnya Rp 3 ribu.
"Pas dikasih uang 10rb, diminta kembaliannya (sesuai perda, parkir mobil 3rb). Dijawab suwun lalu mau ditinggal," kata akun tersebut.
Bahkan Justicia juga sempat meminta uang kembalian kepada jukir, namun tak dihiraukan. "Akhirnya dibilang lagi bahwa minta kembalian dan dijawab nggih maturnuwun dan tangan digenggam," ungkapnya.
Justicia juga sempat menanyai jukir tersebut resmi atau tidak. Dari foto yang diunggah, tampak jukir hanya mengenakan kaus dan celana jeans panjang tanpa rompi parkir. Selain itu, jukir juga tampak mengenakan gelang dan kalung rantai.
"Sempat di tanya dia resmi apa tidak karena tidak ada KTA, rompi resmi, dan karcis. Jukir mengaku resmi dari @PemkotMalang dan @dishub_mlgkota. Sedangkan tidak ada identitas spt KTA, rompi resmi dan karcis yg membuktikan bahwa dia resmi. Apakah memang yg resmi spt itu?," tanya akun tersebut.
Baca Juga : Kiai Marzuki Masih Berkegiatan sebagai Ketua PWNU Jatim di Tengah Kabar Pemberhentian
"Karena info terakhir, jukir resmi itu jukir yang memakai KTA, memakai rompi, serta mampu memberikan karcis resmi tanpa diminta. Dan ketika tidak ada 3 hal tsb maka bersedia tidak dibayar (kecuali diberi karena niat & serius bekerjanya). Namun jukir td memakai kalung dan gelang," sambung keterangan akun tersebut.
Menurut Justicia, di setiap tempat di kota Malang, mayoritas parkir sudah dibajak oleh preman-preman. Masyarakat sudah melapor ke pemerintah, namun aksi dari pemerintah dinilai tidak ada.
Sontak keluhan warganet tersebut menuai beragam reaksi dari warganet. Ada beberapa yang juga mengalami pengalaman jukir demikian, mulai tak diarahkan atau dibantu untuk parkir kendaraannya hingga uangnya tak diberi kembalian.
"Sakjane kuwi tukang palak guduk tukang parkir mbak/mas," @ist***.
"Setidaknya jika memang bukan jukir resmi, tapi kalau niat bekerja kita gak akan segan memberi. Tp jika spt itu mohon maaf aja, gak ikhlas memberi meskipun 3rb. Karena parkir cari² sendiri tanpa dibantu. Dia hanya duduk² saja dan begitu menerima uang langsung mau cabut," @Jus*****.
"Wong NGEMIS berkedok jukir. Saya juga pernah bayar 5 ribu, tidak diberi uang kembalian," @nyaj****.
