JATIMTIMES - Belakangan ini media sosial dihebohkan dengan dugaan penipuan oleh Violetta Rescue dengan mencantumkan nama Indofood untuk menarik perhatian calon investor. Kasus ini awalnya diunggah oleh akun aktivis media sosial di akun X @Mazzini_gsp.
Dalam penjelasan Mazzini disebutkan jika dugaan penipuan Violetta Rescue tersebut rugi hingga puluhan miliar rupiah. Mazzini juga menginformasikan klarifikasi resmi dari pihak Indofood.
Baca Juga : Hantam Truk Berhenti di Bahu Jalan, Ibu Muda Tewas di Tempat
"Bantu rt atau ramein info ini gaes, total kerugian puluhan miliar. Gue banyak di tag netizen di ig soal kasus ini, pada ngeluh kerugian korban pada gede-gede juga," tulis Mazzini, dikutip Minggu (12/11/2023).
Dalam penjelasan akun resmi Indofood mengumumkan bahwa ada pihak yang tidak bertanggung jawab telah memanfaatkan nama Indofood dengan tujuan untuk menarik perhatian pembeli atau calon investor.
"Modusnya adalah menawarkan pembelian wood pallet dengan sistem open batch melalui akun instagram @violettasrescue," ujar Indofood.
"Indofood pun menegaskan jika pihaknya tidak pernah dan tidak ada kerja sama dengan Reseller Wood Pellet Violetta’s Rescue," imbuh Indofood.
Oleh karenanya, Indofood mengimbau kepada masyarakat agar waspada dan berhati-hati, selalu melakukan cek dan ricek lebih teliti kepada perusahaan yang resmi.
"Informasi berkaitan dengan Indofood dapat dibaca melalui webiste resmi perusahaan di indofood.co.id atau akun instagram @rumahindofood," pungkas Indofood.
Sebelumnya, kabar dugaan penipuan ini ramai dikabarkan setelah pemilik shelter Instagram Violetasrescue membuka batch investasi usaha wood pellet yang mengatasnamakan perusahan ternama termasuk Indofood. Violetasrescue bahkan membagi share profit per minggu.
"Namun, belakangan batch investasi ini macet di tengah jalan dan modal dari para investor tidak dikembalikan," ucap salah satu akun yang mengklaim sebagai salah satu korban.
"Yang tadinya buka 500 slot. Tapi kenyataannya dia buka sampai 1000++ slot untuk Indofood. Kalikan saja itu 10 juta, berapa," ucap akun yang sama.
Baca Juga : Jabatan Kasatreskrim dan Kasatlantas Polres Malang Dirotasi
Atas kasus tersebut, diperkirakan kerugian para korban mencapai belasan bahkan puluhan miliar.
Di sisi lain, akun Violetta Rescue menjelaskan jika semuanya berawal dari idenya membuat bagaimana agar shelter miliknya menjadi shelter yang mandiri. "Karena aku sudah capek bergantung dengan donasi. Dan mulailah di tahun 2021 mencari pemodal," jelasnya.
Menurut Violetta, semua bisnisnya berjalan dengan lancar tanpa kendala. Bahkan sampai berkembang pesat hingga masalah mulai terjadi di pertengahan tahun 2022. "Di mana share profit tidak lagi bisa diteruskan. Aku benar2 sangat bersyukur dan berterima kasih dg bapak pabrik karena beliau tidak lari kabur. Ngga kebayang kalau itu terjadi," jelasnya.
"Ada beberapa upaya yang sudah di lakukan dari beberapa kali diadakan zoom meeting dan offline. Pada prinsipnya bapak pabrik komitmen mengembalikan semua dana investor secara utuh tanpa kurangi share profit sebesar Rp 250 juta perbulannya dan sudah di jalankan selama 6 bulan. Namun sekarang ini karena ada 3 laporan yg masuk jadi menghambat pembayaran," imbuhnya.
Dia mengakui jika kesalahannya adalah tidak mengecek manejemen bisnisnya. "Aku akui kesalahan terbesarku adalah tidak mengecek memang ku percayakan semuanya pada manajemen karena mereka lebih pahan soal bisnis wood ini," ujarnya.
"Awalnya aku masih membuka komunikasi tp karena untuk jaga mental, ku tutup. Hanya pada investor tertentu saja yg mau ku respon yg masih bisa di ajak ngomong baik2. Aku paham kenapa sebagian mereka marah ya wajar memang karena ada byk yg invest dg minjem pinjol atau bank bahkan dana saving untuk keluarga untuk bisnis ini," sambungnya.
Menurut Violetta, dirinya kini hanya menjalani yang sudah terjadi dan datang memenuhi panggilan. "Aku harap endingnya baik dan aku percaya dg pemilik pabrik bahwa beliau komitmen sambil berdoa bapak pemilik pabrik di berikan kesehatan umur panjang di mudahkan segala urusan dan di lancarkan rezekinya agar bisa segera mengembalikan semua modal para investor tanpa terkecuali," pungkasnya.
