JATIMTIMES- PT Pertamina (persero) mengadakan seminar bertema "Mempertahankan Kedaulatan Energi Migas” dengan peserta santri di Ponpes Al Anwar 02 Gondanrojo Sarang Rembang.
Seminar itu menghadirkan Manager Non-Government Relations PT. Pertamina (Persero) Probo Prasiddhahayu, Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Arie Gumilar, dan Narasumber Pemerhati Migas & Energi Nasional Ugan Gandar.
Dalam seminar yang di gelar sekaligus peringatan rangkaian hari Sumpah Pemuda melibatkan para santri dan santriwati di pesantren sebagai bagian elemen penting pemuda-pemudi negeri untuk mewujudkan kedaulatan energi Nasional dimasa mendatang.
Diikuti 300 peserta sejumlah persoalan dibahas seperti kenapa Premium diganti jadi Pertalite? Apa beda gas LPG di dalam tabung melon dengan yang tabung biru atau tabung pink?
Pertanyaan-pertanyaan itu, adalah sebagian pertanyaan yang dilontarkannya oleh beberapa peserta kepada narasumber dari Pertamina.
Pengasuh Ponpes Al Anwar 02 KH Abdullah Ubab menyambut baik dengan adanya seminar bertajuk Energi Migas.
Putra pertama almaghfurlah Syaikhina KH Maimoen Zubair, Gus Ubab berharap santriwan-santriwati dapat mengambil manfaat ilmu energi & Migas yang dipaparkan narasumber.
Presiden FSPPB Pertamina Arie Gumilar dalam paparan Tholabul Ilmi Energi & Migas mengatakan bahwa, Semua aktivitas yang dilakukan Manusia tak lepas dari Energi. Dia mengibaratkan sesuatu yang dekat dengan kita jarang kita bahas. Sebaliknya suatu yang tidak pernah dilakukan justru sering di bahas.Sebab itu, kata Arie Seminar atau mendiskusikan energi menjadi menarik bagi generasi pemuda-pemudi khususnya kalangan pesantren.
"Energi sangat penting bagi segala aspek kehidupan lebih –lebih kedaulatan Energi di sebuah Negara. Kita kaya dengan Migas. Kita masih punya walaupun suatu saat Migas akan habis. Pun demikian Migas dapat di ganti dengan energi baru terbarukan, dan di Indonesia juga melimpah sebagai gantinya,” paparnya.
Ia juga mengajak santriwan-santriwati untuk peduli dalam mengkaji Ketahan Energi serta menjadi pembahasan menarik bagi generasi muda terlebih di dunia kampus.
Dengan begitu di masa akan datang, oleh pemuda sebagai penerus bangsa telah siap untuk tata kelola pengelolaan ketahanan Energi di Indonesia.
Baca Juga : Peduli Adik-Adik Pejuang Sembuh, FIFGROUP Salurkan Bantuan ke Rumah Singgah Sahabat Nusantara
“Harap kami santri-santri tak hanya cakap agama. Tetapi telah terbukti pemimpin yang lahir dari Ponpes yang akhlaknya telah terbentuk, juga dapat membahas segala aspek termasuk Ketahanan Energi baru Terbarukan,” imbuhnya.
Sementara, Manager Non Government Relations Pertamina Probo Prasidhahayu memaparkan pentingnya persiapan Sumber Daya Manusia untuk siap dalam tata kelola Migas dan Energi lewat perusahaan Pertamina.
Probo, Menanggapi pertanyaan dari Kalangan santri perihal Premium di ganti Pertalite, di katakan olehnya, premium bisa merusak ozon karena polusinya tinggi.
"Sekarang tinggal tuju Negara yang menggunakan Ron 88 atau timbal. Kita di Indonesia masuk kategori mana? Sehingga akhirnya Pertamina menggeluarkan progam langit biru dengan produk Pertalite dan isu Lingkungan dapat teratasi. Meski dampak produk Pertalite sekarang adalah daya beli Masyarakat,” tuturnya.
Selesai seminar di ponpes Rembang, rombongan PT Pertamina (Persero) bergerak ke Bangilan Tuban menghadiri Istighosah dan sholawat untuk Pertamina bersama Habib Anis Shahab dan KH Rosid Ubab Maimoen bertempat di YPI Songolas Bangilan, Kabupaten Tuban.
"Bapak Ugan Gandar merupakan teman dekat Almaghfurlah Syaikhina KH Maimoen Zubair. Harap kami Ukhuwah ini terus di jaga oleh Pertamina," ungkap Ketua Panitia KH Nur Chamid menceritakan hubungan baik Pertamina dengan Kiayi Maimoen Zubair semasa hidupnya.
Chamid, menambahkan istiqhosah dan Sholawat untuk Pertamina ini, bertujuan agar perusahan Pertamina sebagai perusahaan negara selalu diberikan kelancaran, serta bisa diberikan berkah dalam usaha Hulu- Hilir migas di dalam Negeri maupun luar Negeri.(*
