JATIMTIMES - Merachel Design Academy dan Pemuda Berkain memanfaatkan momentum Hari Batik Nasional, 2 Oktober dengan menggelar acara fashion show dan kompetisi membuat model pakaian menggunakan kain wastra nusantara.
Kain wastra nusantara sendiri adalah kain tradisional yang memiliki makna budaya nusantara dan memiliki ciri khas dari beberapa hal yang dapat dijadikan pembeda, mulai dari simbol, warna, ukuran hingga material kain.
Baca Juga : Momentum Maulid Nabi, GGN Jatim Gaungkan Persatuan dan Perdamaian Jelang Pemilu 2024
Berdasarkan informasi yang dihimpun JatimTIMES.com, terdapat empat kain wastra nusantata yang sudah mendunia, yakni kain batik, kain tenun, kain ikat dan kain songket. Direktur CV Kalimas yang menaungi Merachel Design Academy Dennis Cristiano menyampaikan, kegiatan ini merupakan wadah bagi para pemuda untuk meningkatkan kreativitasnya dalam mengolah kain wastra nusantara menjadi model pakaian yang menarik.
Hal itu juga yang mendasari Merachel menggandeng Pemuda Berkain untuk berkolaborasi menggelar kegiatan fashion show dan draping atau mengolah kain wastra nusantara menjadi pakaian yang menarik.
"Karena dari Pemuda Berkain sudah memiliki pengalaman yang pas dibidangnya dan agar acara ini dapat berjalan dengan lancar," ungkap Dennis.
Sementara itu, Principal Merachel Design Academy Novia Ira Maulana mengatakan, bahwa di kegiatan ini kain yang digunakan tidak hanya batik. Melainkan pihaknya hanya memanfaatkan Hari Batik Nasional sebagai momentum spesial untuk gelaran ini.
"Sebenarnya kami ready to wear nya tidak batik ya, hanya saja karena kami menyamakan dengan kolaborasinya pemuda berkain, dan tanggal 2 Oktober hari batik jadi kami sounding kan dengan hari khusus tersebut," ujar Novia.
Pihaknya menjelaskan, bahwa gelaran fashion show dan draping kain wastra nusantara yang diikuti oleh 32 peserta ini merupakan hasil ujian akhir Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK).
Di mana ujian akhir PKK tersebut merupakan rangkaian program yang berasal dari bantuan pemerintah Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
"Jadi dari Program PKK ini, peserta didik kita salurkan untuk mendapatkan pekerjaan," kata Novia.
Menurutnya, program PKK dari Kemendikbudristek RI ini merupakan program yang mulia. Pasalnya, Merachel Design Academy berkolaborasi dengan Pemuda Berkain yang ke depannya dapat memberikan tambahan ilmu dan pengalaman bagi peserta didik untuk bersiap direkrut ke dunia industri.
Baca Juga : PD Jasa Yasa Kabupaten Malang Akan Gelar Pemilihan Putri Garudeya
Sementara itu, Founder Pemuda Berkain Gerak Samudra mengatakan, kolaborasi dengan Merachel Design Academy merupakan wujud komitmen bersama dalam membangun kesadaran masyarakat, khususnya anak-anak muda dalam memanfaatkan kain wastra nusantara.
"Bahwasannya kalau kain nusantara bisa dipakai untuk acara apapun dan bisa menjadi referensi dengan koleksi-koleksi draping yang kita buat," tutur Samudra.
Terlebih lagi, dalam melakukan draping, Pemuda Berkain tidak pernah memotong kain wastra nusantara. Menurutnya, kain wastra nusantara memiliki nilai yang tinggi dan tentunya juga harganya yang tidak murah.
Lebih lanjut, Manajer Operasional sekaligus salah satu Founder Souk Bistro Malang Juni Wendi mengatakan, pihaknya tidak hanya fokus dan bergerak di dunia food and beverage, tetapi juga fokus pada pengembangan industri kreatif.
"Kita diajak kolaborasi Pemuda Berkain dan Merachel untuk mengadakan acara ini. Karena penggagasnya dan orang yang terlibat adalah orang muda semuanya. Saya harap ini bisa menginspirasi pemuda dan masyarakat Malang," tandas Wendi.