JATIMTIMES - Fakultas Hukum Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) dan Fakultas Hukum Universitas Flores sukses menyelenggarakan Workshop Pengembangan Perangkat Pembelajaran Daring Kolaboratif. Workshop tersebut, berfokus pada Pembelajaran Berbasis Case Based Learning dan Project Based Learning.
Hadir dua pemateri berkompeten dalam bidang pendidikan maupun teknologi dari Universitas Negeri Malang, Dr Henry Prahardhiono SSi MPd, Ketua Jurusan Teknologi Pendidikan, yang membahas Pengembangan Perangkat Pembelajaran Daring Kolaboratif dan Dr Citra Kurniawan ST MM dari Tim Pengembang Pusat Manajemen Sumber Belajar Universitas Negeri Malang, juga diundang sebagai pemateri.
Kepala Program Studi Ilmu Hukum Unikama, Anindya Bidasari SH MKn menjelaskan, bahwa workshop ini menjadi sebuah kegiatan yang penting dalam upaya meningkatkan wawasan maupun kemampuan para dosen dalam penerapan pembelajaran kolaboratif dengan konten hukum.
Baca Juga : Program MIGP5 di Tulungagung, 5 Kelompok Dapat Bantuan
Dengan begitu, para dosen akan lebih handal dalam menghadirkan pembelajaran maupun konsep-konsep hukum secara lebih interaktif dan partisipatif. Tentu dampak positif dari metode pembelajaran kolaboratif ini dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang hukum.
“Selain itu, dosen juga belajar cara merancang perangkat pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa untuk menerapkan prinsip-prinsip hukum dalam situasi dunia nyata, melatih mereka untuk menghadapi tantangan praktis yang mereka akan hadapi dalam karier hukum mereka,” terangnya.
Lebih dari itu, workshop ini juga mendorong pembelajaran berbasis kasus yang khusus di bidang hukum dan memungkinkan dosen untuk menciptakan pengalaman belajar yang mendalam melalui analisis kasus hukum yang kompleks.
Selain itu, turut ditekankan juga akan pentingnya kolaborasi mahasiswa dalam menyelesaikan sebuah kasus, termasuk juga dalam menciptakan lingkungan yang strategis, dimana mahasiswa dapat berdiskusi, berdebat, dan berkolaborasi dalam mencari solusi hukum.
Darajatun Indra Kusuma Wijaya SH MH, Sekretaris Program Studi Ilmu Hukum Unikama menambahkan, workshop pengembangan perangkat pembelajaran daring kolaboratif di bidang hukum diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan. Tentu hal tersebut
dengan mengintegrasikan semua aspek yang unik, serta memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih relevan, interaktif, dan kontekstual kepada mahasiswa.
"Hal ini juga dapat membantu melatih para mahasiswa untuk menjadi praktisi hukum yang siap menghadapi tantangan dunia nyata dengan pemahaman hukum yang mendalam dan keterampilan yang kuat," jelasnya.
Baca Juga : Insiden Tendangan di Porprov Jatim, KONI Kabupaten Blitar Desak KONI Kota Malang Datang Langsung Minta Maaf
Dr Henry Prahardhiono SSi MPd menjelaskan
tentang pemanfaatan teknologi oleh dosen. Menurutnya, dosen haruslah memanfaatkan teknologi yang ada dalam menunjang dan memudahkan proses pembelajaran. Hal ini tak terkecuali pada pembelajaran di bidang hukum.
Pemanfaatan teknologi terkini dalam proses pembelajaran, seperti halnya platform daring untuk simulasi pengadilan, manajemen kasus dan penelitian tentunya akan membuat proses pembelajaran lebih optimal dan lebih efisien.
Di sisi lain, pihaknya juga mengingatkan agar dosen-dosen Ilmu Hukum merancang kegiatan evaluasi yang relevan dengan bidang hukum dan memberikan umpan balik yang konstruktif kepada mahasiswa. Hal ini agar para mahasiswa dapat terus meningkatkan pemahaman dan keterampilan hukum mereka.
