JATIM TIMES - BEM FISIP UB (Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya) saat ini sedang menyelenggarakan program pengabdian tahunan mereka yaitu Sambang Deso 2023.
BEM FISIP UB 2023 mengusung program unggulan tahunan ini melalui Kementerian Sosial dan Lingkungan yang sekarang sudah memasuki tahun ke-8 sejak pertama diluncurkan pada 2016.
Baca Juga : Kinerja Merosot, Komisi IV Belum Setujui Tambahan Anggaran Rp1,9 Miliar untuk KONI Situbondo
Program Ini akan ada 6-7 eksekusi yang akan dilaksanakan hingga awal November 2023.
Sambang Deso merupakan program kerja pengabdian masyarakat yang didahului oleh analisis sosial guna mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
"Dengan membawa inovasi yang dinilai dapat berpotensi untuk dikembangkan di desa serta pemanfaatan sumber daya yang akan dimaksimalkan untuk masyarakat yang lebih berkembang” ungkap Rikad Alam Al Parisi Menteri Sosial dan Lingkungan BEM FISIP UB 2023.
Berdasarkan hasil analisis, tahun ini akan ada 3 fokus utama yaitu pada bidang pendidikan, bidang kewirausahaan, dan bidang pembangunan yang dilaksanakan di Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir tepatnya pada Dusun Precet.
Fokus utama tersebut diambil juga karena sesuai dengan potensi yang ada pada desa tersebut. Sejalan dengan adanya permintaan khusus dari pihak desa yang menginginkan adanya pelatihan untuk masyarakat dalam bidang kewirausahaan.
Menariknya, kali ini BEM FISIP UB bekerjasama dengan Greenfields dalam pelaksanaannya yang mana akan melakukan pencerdasan mengenai stunting serta pemenuhan gizi bagi masyarakat.
“Kita mempunyai fokus dan tujuan yang sama dengan Greenfields. Dan program yang kita tawarkan kepada mereka juga disetujui sehingga sepakat untuk kerjasama” tutur Rikad.
Baca Juga : KONI Lakukan Evaluasi Hasil Porprov VIII Jatim 2023, Pemkot Malang Beri Apresiasi
Adanya program ini juga mendapatkan respon positif dari pihak desa dan warga setempat yang mengatakan bahwa program ini harus terus berkelanjutan.
Program kerja pengabdian ini dipersiapkan selama 3 bulan sebelum eksekusi diawali dengan melihatkan 16 orang yang sekarang telah menjadi total 50 orang karena BEM FISIP UB memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk ikut serta dalam pengabdian ini, yang mana sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi yang ketiga yaitu “Pengabdian Kepada Masyarakat”. Di mana mahasiswa sebagai agent of change selain menempuh pendidikan juga harus membantu mensejahterakan masyarakat.
Rikad menjelaskan bahwa terkait pendanaan, mereka menggunakan dana pagu yang telah disediakan oleh fakultas dan mereka juga menggunakan sponsorship akan tetapi tidak dalam bentuk fresh money.
“Harapannya untuk Sambang Deso kali ini dapat memberikan ilmu kepada masyarakat setempat agar dapat mandiri dalam memanfaatkan potensi yang ada serta mengatasi masalah sosial yang ada” ungkap Rikad.
Selain itu berharap bahwa mahasiswa dapat mengembangkan kesadaran sosial yang lalam, mengerti masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, dan memiliki empati dalam situasi yang dirasakan oleh pihak maupun warga desa.