JATIMTIMES - Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma Malang, rutin memberangkatkan para karyawan untuk menunaikan ibadah umrah. Seperti halnya pada momen Hari Lahir (Harlah) RSI Unisma Malang ke 29 tahun ini, dimana 6 pegawai diberangkatkan ke tanah suci.
Direktur RSI Unisma Malang dr Tri Wahyu Sarwiyata MKes membenarkan jika setiap tahun RSI Unisma rutin memberangkatkan para pegawai umroh. Hal ini menjadi salah satu bentuk apresiasi pihak manajemen atas kinerja dan dedikasi para pegawai.
Baca Juga : Viral, Penampakan Cahaya Bergerak di Langit Sleman, Diduga Meteor Jatuh
"Ada 6 orang yang diberangkatkan tahun ini. Mereka telah memenuhi beberapa kriteria," jelasnya.
Lebih lanjut, kriteria para pegawai yang mendapatkan apresiasi tersebut dijelaskan dr Tri antara lain: lama masa kerja, etos kerja, team work, keaktifan dalam kegiatan keagamaan hingga masukan dari para pasien tentang para pegawai tersebut.
"Dari itu semua, masing-masing ada persentasenya. Nilainya digabungkan dan keluarlah hasilnya," ungkapnya saat diwawancarai usai peringatan Harlah beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, disampaikan dr Tri terdapat 32 orang pegawai yang masuk nominasi, namun dari hasil seleksi berdasarkan kriteria yang ada, serta dengan berbagai masukan terjaringlah 6 orang pegawai yang diberangkatkan umroh.
Sementara itu, biaya dalam umroh ini dijelaskan berasal dari tim yang memang menaungi umroh. Namun, dulunya dari manajemen rumah sakit selalu menyediakan anggaran untuk tiga karyawan dan ditambah dari tim umroh. Sehingga, jumlah pegawai yang diberangkatkan bisa lebih banyak.
"Dengan kondisi saat ini, sementara rumah sakit tidak bisa menganggarkan, tapi kalau dari tim umroh tetap berangkat," katanya.
Baca Juga : Tugu Tirta Kota Malang Uji Coba Filtrasi SPAM 2 Sepekan Ini, Kualitas Air Jauh Lebih Baik
Untuk diketahui, program ini telah rutin dilakukan setiap tahunnya. Dahulunya, program umroh ini diinisiasi oleh dr Martopo dan dr Teguh. Ini merupakan tahun kelima penyelenggaraan program umroh.
Program ini telah dilakukan sejak 2017. Berlanjut 2018 dan 2019. Kemudian pada 2020 dan 2021 kegiatan tersebut sedikit tersendat lantaran adanya pandemi Covid 19. Setelah itu, pada 2022, kegiatan pemberangkatan umroh kembali dapat dilaksanakan, dimana pada tahun itu terdapat 9 pegawai yang diberangkatkan umroh.
