JATIMTIMES - Sejumlah saksi diperiksa polisi terkait peristiwa kecelakaan beruntun yang terjadi di perlintasan kereta api (KA) di Jalan Raya Singosari, Kelurahan Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang pada Rabu (13/9/2023). Beberapa saksi yang turut diperiksa di antaranya adalah sopir bus.
Perkembangan hasil penyelidikan tersebut disampaikan Kasatlantas Polres Malang AKP Agnis Juwita saat dikonfirmasi awak media pada Kamis (14/9/2023). "Masih pemeriksaan. Perkembangan selanjutnya nanti kami sampaikan," ungkap anggota Polri dengan pangkat tiga balok ini.
Baca Juga : Tak Dilibatkan pada Rapat Konsolidasi PKB dan NasDem, PKS: Nggak Apa Apa
Hingga kini, diterangkan Agnis, sedikitnya telah ada empat orang yang menjalani pemeriksaan. Satu di antaranya merupakan sopir bus.
"Yang diperiksa sopir bus dan saksi yang merupakan warga sekitar. Ada tiga orang," terangnya.
Sebagaimana diberitakan, peristiwa kecelakaan beruntun tersebut terjadi pada Rabu (13/9/2023) siang. Insiden tersebut melibatkan lima kendaraan. Yakni satu unit armada bus, truk kontainer, dan tiga sepeda motor.
Kejadian tersebut menyebabkan tiga pengendara sepeda motor mengalami luka yang cukup serius. Satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit, Rabu (13/9/2023).
Identitas korban yang meninggal dunia tersebut bernama M. Panding Utomo. Korban 53 tahun tersebut merupakan warga Desa Dengkol, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Saat kejadian, korban sedang mengendarai sepeda motor Honda Supra dengan nomor polisi (nopol) N 5719 EAY.
Sementara itu, pengemudi bus Hino nopol N 7173 UG bernama Puryono. Pria 61 tahun yang kini sedang menjalani pemeriksaan tersebut merupakan warga Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Sedangkan pengemudi truk kontainer tracktor head UD nopol L 9626 UI diketahui bernama Sudarto. Pria 44 tahun tersebut merupakan warga Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang.
Pengemudi truk dan bus dikabarkan selamat. Sedangkan untuk dua dari tiga pengendara sepeda motor masih menjalani perawatan lantaran mengalami luka yang cukup serius.
Dari dua pengendara sepeda motor yang mengalami luka-luka tersebut, satu diantaranya merupakan pengendara sepeda motor Honda Beat nopol N 5341 GJ bernama Nandaka Bagus Putra Pratama. Pria 22 tahun tersebut merupakan warga Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Baca Juga : Nenek di Jombang Tewas Usai Tercebur ke Sumur
Sedangkan satu korban lainnya merupakan pengendara sepeda motor Honda Vario nopol DK 6925 ADI bernama Eny Hari Purwati. Perempuan 53 tahun tersebut merupakan warga Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. "Kondisi kedua korban saat ini semakin membaik," ujar Agnis.
Dikonfirmasi terpisah, Kanit Gakkum Satlantas Polres Malang Ipda Joko Taruna menerangkan sebelum terlibat kecelakaan beruntun, bus sempat menabrak sepeda motor yang melaju searah di depannya. Setelahnya, bus tersebut melaju ke arah kanan hingga menghantam dua pengendara sepeda motor dan truk kontainer.
"Semula bus berjalan dari arah utara ke selatan, setibanya di TKP (tempat kejadian perkara) searah di depannya melintas kendaraan Honda Beat, sehingga terjadi tabrak belakang karena jarak yang sudah dekat," terangnya.
Setelah kejadian tersebut, dijelaskan Joko, bus kemudian berhaluan ke kanan. Di saat bersamaan, dari arah berlawanan melintas dua kendaraan sepeda motor.
"Setibanya di lokasi kejadian, dua pengendara sepeda motor tersebut sempat berhenti di tengah jalan karena hendak belok ke arah timur. Namun karena jarak yang sudah dekat, mengakibatkan terjadinya tabrak samping terhadap kedua kendaraan sepeda motor tersebut," imbuhnya.
Tidak berhenti di situ. Usai menabrak tiga pengendara sepeda motor, bus Tentrem tersebut terus nyelonong ke arah kanan. Hingga kemudian bus tersebut menabrak truk kontainer yang melintas dari arah berlawanan.
Selain menyebabkan satu korban jiwa dan dua luka-luka, kecelakaan beruntun tersebut juga mengakibatkan kerugian materil yang ditaksir mencapai puluhan juta. "Penyebab kecelakaan diduga karena pengemudi bus kurang memperhatikan situasi arus lalu lintas. Saat ini terhadap yang bersangkutan masih kami lakukan pemeriksaan," tukasnya.
