Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Profil

Kisah Inspiratif Muhamaad Maarif dari Blitar, Rawat Puluhan Lansia dan ODGJ untuk Menebus Dosa

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : A Yahya

04 - Sep - 2023, 09:50

Muhammad Maarif (tengah) bersama penghuni panti sosial miliknya di Kelurahan Dandong.(Foto : Aunur Rofiq/JatimTIMES)
Muhammad Maarif (tengah) bersama penghuni panti sosial miliknya di Kelurahan Dandong.(Foto : Aunur Rofiq/JatimTIMES)

JATIMTIMES -Hidup adalah perbuatan dan hidup haruslah memberi manfaat untuk orang lain. Filosofi kehidupan itu merupakan jalan hidup bagi Muhammad Maarif. Di usianya yang masih produktif, Arif begitu ia biasa disapa, total mencurahkan hidupnya merawat orang-orang lanjut usia dan ODGJ dengan mendirikan Panti Pondok Lansia.

Semangat Muhammad Maarif  mencurahkan perhatiannya merawat lansia dan ODGJ yang kurang beruntung itu memberikan inspirasi. Ia mewadahi orang-orang jompo dan ODGJ itu dengan mendirikan panti sosial di Kelurahan Dandong, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar. Panti itu tidak terlalu luas, namun cukup untuk menampung puluhan orang yang hidupnya kurang beruntung di masa tuanya. Panti itu ia beri nama Panti Pondok Lansia Baitul Miftahul Jannah.

Baca Juga : Asal usul Reog Ponorogo Berawal dari Putri Raja Kediri untuk Tujuan Ini

Saat didatangi pewarta JatimTIMES, Arif yang dikenal ramah itu bercerita dengan santai sambil mengenang masa lalu. Ia mengaku mendirikan panti sosial ini khusus untuk orang lanjut usia dan ODGJ. Ia juga tegas menyatakan Panti Pondok Lansia Baitul Miftahul Jannah ini ia dirikan untuk menebus dosa.

“Saya dulu itu ndableg  sekali mas. Saya pemabuk. Sampai suatu ketika, orang tua saya meninggal saya tidak tahu. Dari situlah hati saya tergerak untuk menebus dosa. Saya bertaubat dan untuk menebus dosa dengan merawat mbah-mbah ini,” kata Arif.

Sebagai informasi, Panti Pondok Lansia Baitul Miftahul Jannah berdiri pada tahun 2018. Sejak awal berdirinya, panti yang dikelola secara swadaya ini fokus memberikan perawatan kepada lansia terlantar. Penghuni pondok lansia di Dandong ini tidak hanya berasal dari Blitar, ada juga yang dari Tulungagung dan Lumajang.

“Pondok lansia ini berdiri tahun 2018. Berawal dari kita temukan di jalanan, lalu kita bawa pulang, kita rawat. Trus ada pengajuan kita terima, ada pengajuan lagi kita terima lagi sampai saat ini. Kita kerjasama dan koordinasi dengan relawan sosial. Jika ada info ada mbah yang tidak terawatt selama disini ada tempat untuk menampung saya siap untuk merawat,” imbuh  Arif yang juga tercatat sebagai Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) di bawah naungan Dinas Sosial Kabupaten Blitar.

Di usia senjanya, para lansia itu banyak yang sudah tidak dalam kondisi terbaik. Dengan semangat cinta kasih, Muhammad Maarif merawat seluruh lansia ini panti ini seperti merawat orang tua sendiri. 

“Mereka kita temukan dari jalanan. Saya menanggap mereka semua ini sebagai orang tua saya. Saya merawat mereka dengan sepenuh hati dan dengan rasa kasih sayang,” imbuhnya.

Dalam menjalankan operasional Panti Pondok Lansia ini Arif dibantu oleh anak dan beberapa orang dekatnya. Panti Pondok Lansia Miftahul Jannah saat ini merawat lebih dari 40 orang lansia.

Baca Juga : Di Jember, 5 Warga Terlibat Carok, 1 Tewas 3 Kritis

“Prinsip kita adalah satu atap satu keluarga. Semua yang ada di panti ini adalah keluarga,” lanjutnya.

Belakangan, dengan penuh totalitas Arif bahkan berupaya keras mencarikan identitas terhadap para lansia dan ODGJ yang dirawatnya. Gayung pun bersambut, Arif mendapat dukungan penuh dari Pemkab Blitar melalui Dinas Sosial dan Dispendukcapil.

“Beliau-beliau ini kan sudah tua, kalau tidak ada identitasnya maka beliau-beliau ini akan sulit mendapatkan pengobatan. Oleh sebab itu sekali lagi kami sampaikan, perekaman e-KTP ini penting sekali bagi mereka,” imbuh Muhammad Maarif, Ketua Yayasan Panti Pondok Lansia Baitul Miftahul Jannah.

Tidak semuanya lansia itu kondisinya normal. Ada pula dari mereka yang masuk kategori ODGJ. Banyak lansia itu ditemukan terlunta-lunta di pinggir jalan dan ada pula yang diantarkan ke panti oleh relawan.

“Selain ODGJ, ada pula yang bukan ODGJ kita temukan di jalan dan tidak memiliki identitas. Alhamdulilah hari ini mereka semuanya sudah memiliki identitas. Jadi kalau ada yang mau berobat bisa cepat tertangani dan kalau ada bantuan dari pemerintah bisa tercover, ” pungkas Arif.


Topik

Profil Pondok lansia Muhammad Maarif blitar


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya