JATIMTIMES - Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai kini tengah berada di Skotlandia. Kedatangannya ke negara bagian Eropa Barat itu untuk melakukan upaya repatriasi atau pemulangan Prasasti Sangguran yang saat ini berada di Roxburghshire Skotlandia.
Prasasti yang juga dikenal dengan Minto Stone ini merupakan artefak peninggalan Kerajaan Mataram Kuno atau Medang yang bernilai tinggi bagi sejarah di Indonesia. Repatriasi Prasasti Sangguran ini telah dilakukan sejak 2004, namun sampai sekarang belum terwujud.
Baca Juga : Cara Mudah Melakukan Pembayaran PBB Online
“Untuk itu secara khusus saya menugaskan Pj. Wali Kota Batu untuk mengkomunikasikan ulang karena hingga saat ini, Prasasti Sangguran masih berada di pekarangan keluarga Lord Minto,” ucap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Semula prasasti ini ditemukan di Ngandat, daerah Malang, yang sekarang menjadi Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. “Jadi saya minta pak Pj. Wali Kota Batu untuk mengecek langsung sekaligus mengupayakan terkait langkah repatriasi,” imbuh Khofifah.
Prasasti ini dianggap menjadi budaya lokal Skotlandia, padahal asalnya dari Jawa Timur. “Semoga dalam waktu dekat ada upaya lebih masif sehingga ke depan prasastinya bisa kita bawa kembali ke Indonesia khususnya Jawa Timur,” tambah Khofifah.
Artefak-artefak kuno dan benda-benda bersejarah termasuk Prasasti Sangguran memiliki nilai penting untuk dikembalikan ke asalnya. Karena dapat dijadikan sebagai referensi belajar di bidang pendidikan, kebudayaan, penelitian, dan kepariwisataan.
“Prasasti ini adalah sumber informasi penting bagi kita semua masyarakat Indonesia khususnya di Jawa Timur. Karena, di sini tertuang sejarah perpindahan Ibu Kota Mataram Kuno ke Jawa Timur,” terang Mantan Menteri Sosial ini.
Sedang Prasasti Sangguran berukuran tinggi 1,61 meter, lebar 1,22 meter, tebal 32 centimeter, dengan berat sekitar 3,5 ton.
Baca Juga : Prasasti Sangguran Bukti Sejarah Kerajaan Indonesia dari Kota Batu Ada di Skotlandia
Pada bagian depan prasasti berisi 38 baris tulisan, bagian belakang sebanyak 45 baris, dan pada bagian kiri terdapat 15 baris tulisan.
Dua baris pertama dari isi Prasasti Sangguran ditulis menggunakan bahasa Sanskerta. Sedangkan seluruh bagian lainnya menggunakan bahasa Jawa Kuno.
Menurut sejarawan Indonesia, Prasasti Sangguran merupakan sumber informasi penting bagi Kerajaan Mataram Kuno, terutama terkait pergeseran ibu kotanya ke Jawa Timur.