free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Berkolaborasi dengan 2 Universitas, FKIK UIN Malang Kembangkan Obat Herbal Antimalaria

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

27 - Aug - 2023, 17:35

Placeholder
Kegiatan penelitian kolaborasi FKIK UIN Malang dengan beberapa perguruan tinggi (Ist)

JATIMTIMES - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang terus melangkah maju menjadi fakultas kedokteran yang unggul. 

Pengalaman Tri Dharma perguruan tinggi menjadi hal penting dan tak pernah lupa untuk dilakukan. Wujud nyata pengamalan Tri Dharma tersebut salah satunya dilakukan dengan kegiatan kolaborasi penelitian. 

Baca Juga : Kompetisi Nyanyi Lagu Daerah di Kota Malang Disambut Antusias Tinggi Masyarakat 

 

Kolaborasi penelitian dan pengembangan penelitian ini dilakukan selain untuk memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat, juga untuk bagaimana mencetak SDM yang kreatif, cerdas, kritis dan berdaya saing.

Dalam kolaborasi penelitian ini, project penelitian diinisiasi oleh beberapa dosen dari UIN Maliki Malang yang berkolaborasi dengan dosen Universitas Katolik Widya Mandira Kupang (Unwira) dan dosen IIK Bhakti Wiyata. 

Anggota tim project penelitian ini diantaranya, Dr. apt. Burhan Ma’arif Z.A, M.Farm dan apt. Novia Maulina, M.Farm dari FKIK UIN Malang, Dr. Maximus Markus Taek, M.Si dan
Paulus Risan Funan Lalong, S.Pd, M.T.P dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam-Unwira, serta Faisal Akhmal Muslikh, S. Farm., M. Farm dari Fakultas Farmasi-IIK Bhakti Wiyata. 

Project penelitian mengambil judul "Pengembangan Prototipe OHT Antimalaria dari Ekstrak Pule Hitam (Alstonia spectabilis) sebagai Bentuk Penguatan Kemandirian Kesehatan Masyarakat Provinsi NTT".  Project penelitian ini telah lolos dari pendanaan dengan program "Bantuan biaya luaran prototipe tahun anggaran 2023".

2

Berangkat dari hasil studi etnomedicine yang dilakukan oleh Dr. Maximus Markus Taek MSi, tanaman Alstonia spectabilis atau yang biasa dikenal dengan sebutan “Pule Hitam” memiliki potensi sebagai antimalarial yang sangat poten, dilakukan pengembangan yang lebih komprehensif.

Realisasi potensi kerjasama dan kolaborasi, tim peneliti “Pengembangan Prototipe OHT Antimalaria dari Ekstrak Pule Hitam (Alstonia spectabilis) sebagai Bentuk Penguatan Kemandirian Kesehatan Masyarakat Provinsi NTT” berkesempatan untuk melakukan kunjungan ke Unwira.

"Dengan hasil ini, kami mencoba melakukan pengembangan dari hasil penelitian yang sudah ada untuk dikembangkan menjadi prototipe agar dapat dikomersialkan kepada masyarakat luas," ungkap Dr apt Burhan Ma’arif.

Kunjungan tersebut disambut baik oleh Dr Max selaku Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dan para anggotanya. Pertemuan ini dilakukan untuk sharing informasi mengenai 3 poin yang ada di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, terlebih mengenai penelitian dan pengembangan. Sesi sharing tersebut sangat menarik perhatian dari seluruh anggota LPPM yang hadir, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya antusias pertanyaan yang diajukan mengenai tips dan trik yang menjadi resep dalam sebuah penelitian. 

"Penelitian juga bisa dilakukan dan bisa didorong ke penelitian modern untuk pengembangan lebih lanjut agar benda atau semua hal yang dilakukan tidak hilang," imbuh Ketua LPPM UNWIRA Dr Maximus Markus Taek MSi.

Baca Juga : Komedian Mlumah Akan Bikin Segar Suasana Pesta UMKM 2023 

 

Selain kunjungan ke kampus UNWIRA, kunjungan lain yang dilakukan untuk merealisasikan program penelitian yang telah lolos didanai ini dengan mengunjungi beberapa daerah endemik malaria yang ada di daerah Kupang dan tempat tumbuh dari pule hitam. 

Kunjungan ke daerah tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana kehidupan dari masyarakat endemik malaria dalam menjalankan kehidupan sehariannya karena darah dalam tubuhnya sudah mengandung inang dari Plasmodium (parasit penyebab penyakit malaria). Masyarakat di sana biasa mengkonsumsi rebusan pule hitam ini sebagai penangkal malaria yang ada di dalam darahnya.

Setelah melihat tradisi budaya yang ada di beberapa daerah endemik malaria dalam mengobati sakitnya, kesempatan emas juga tim peneliti dapatkan untuk melihat langsung tanaman yang membawa kami sampai ada di Kupang, NTT. 

Tanaman tersebut tumbuh subur di sepanjang jalan kabupaten maupun kota, dan biasa tumbuh di pekarangan rumah warga, tak heran dengan kondisi ini karena tanaman ini sudah dipercaya sejak dari nenek moyang mereka sebagai penangkal malaria, sehingga kapanpun kondisi tersebut menyerang bisa langsung dimanfaatkan sebagai penangkalnya.

Adapun ujung dari penelitian yang lolos didanai ini adalah prototipe yang akan dikomersilkan ke masyarakat umum. Kami juga berkesempatan membawa sedikit sampel yang menjadi objek penelitian kami untuk dilakukan uji lebih lanjut secara in vitro dan in vivo, serta dikembangkan menjadi formula terbaik dalam mengobati malaria. 

Dalam project ini pihaknya menggandeng salah satu industri herbal ternama yang ada di Lawang, Jawa Timur PT. Agaricus Sido Makmur Sentosa (ASIMAS) sebagai rekan kerja yang membantu dalam pengembangan formula prototipe yang menjadi luaran inti dari penelitian ini. 

"Dengan begitu, besar harapan kami agar dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang sesuai dengan luaran sesuai dengan timeline yang telah disusun," pungkasnya.


Topik

Pendidikan UIN Malang fkik uin malang fkik obat herbal



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Sri Kurnia Mahiruni

Pendidikan

Artikel terkait di Pendidikan