JATIMTIMES - Dalam upaya untuk terus mengembangkan kualitas dan identitas Persatuan Akademi Sepak Bola Blayu, pemilik tiga akademi sepak bola di wilayah Kepanjen dan Rampal, serta pemilik Blayu Soccer School, Eka Feri, mengungkapkan pentingnya renovasi fasilitas lapangan, terlebih tempat duduk penonton di pinggiran Lapangan Blayu. Renovasi ini bukan hanya sekadar pembaruan fisik semata, tetapi juga sebuah perubahan yang mampu membawa dampak positif dalam perkembangan sepak bola lokal.
Sebagai wadah untuk pengembangan bakat-bakat sepak bola masa depan, Blayu Soccer School telah menjadi pusat pembinaan para calon pemain yang potensial. Dalam wawancara kelompok MMD 61 Desa Blayu secara eksklusif dengan Eka Feri, beliau mengungkapkan beberapa alasan mengapa renovasi fasilitas ini menjadi suatu langkah yang sangat penting.
Baca Juga : Hadiri Launching CW Coffee, Wali Kota Malang Komitmen untuk Pacu Investasi
Pertama, pembaruan fasilitas lapangan dan tempat duduk penonton di pinggiran lapangan merupakan upaya untuk menciptakan suasana yang lebih segar dan menyenangkan bagi para pemain dan pelatih.
"Kami percaya bahwa lingkungan yang nyaman dan estetis akan memotivasi para pemain untuk lebih bersemangat dalam berlatih dan bermain," kata Eka Feri.
Dengan visual yang menarik, lingkungan yang lebih menyenangkan diharapkan dapat menjadi faktor pendorong semangat dan motivasi dalam proses pembelajaran sepak bola.
Selain itu, langkah renovasi ini juga bertujuan untuk memberikan identitas tersendiri bagi Persatuan Akademi Sepak Bola Blayu. Dengan sentuhan desain yang unik dan khas, fasilitas ini diharapkan akan menjadi ciri khas yang membedakan Blayu Soccer School dari akademi-akademi lain. Identitas yang kuat akan memperkuat eksistensi dan citra positif akademi, serta dapat memberikan dampak positif dalam daya tarik calon peserta didik dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait.
Renovasi Fasilitas Lapangan Blayu yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa MMD 61 Desa Blayu dilaksanakan pada tiga hari terakhir menuju perpisahan. Renovasi ini diyakini sebagai bentuk nyata pengabdian masyarakat oleh penduduk setempat.
Hal tersebut terbukti dengan peran serta masyarakat dan pihak-pihak lainnya yang secara suportif mendukung kegiatan mahasiswa. Eka Feri menyampaikan rasa terima kasih kepada Universitas Brawijaya yang telah mengirimkan mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Blayu.
Baca Juga : Menuju Malang Makmur, Bupati Sanusi Andalkan 375 BUMDes
"Kami merasa bangga dengan adanya mahasiswa MMD kelompok 61 yang mengabdi di desa Blayu. Hal ini tentunya sangat membantu perkembangan desa menuju lebih baik, terlebih dalam penyediaan lanskap fasilitas yang lebih memadai," ujar Eka Feri.
Dengan semangat kolaborasi antara akademi sepak bola dan masyarakat, renovasi ini diharapkan akan memberikan perubahan signifikan dalam kualitas dan perkembangan sepak bola lokal. Fasilitas yang ditingkatkan tidak hanya akan memberikan pengalaman lebih baik bagi para pemain, tetapi juga akan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan desa Blayu secara keseluruhan.
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, renovasi fasilitas lapangan di Blayu Soccer School bukanlah sekadar pembaruan fisik semata. Ini adalah perubahan yang mempunyai dampak jauh lebih besar dan mendalam dalam perkembangan sepak bola lokal serta semangat kemajuan desa Blayu.
Penulis: Dea Farawida Aula, Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang.